Hubungan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Hasil Belajar Praktikum Siswa di Worshop Listrik Pemakaian Jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota

Masalah dalam penelitian ini terkait dengan perihal gejala-gejala penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh siswa yang kurang optimal di Jurusan
Teknik Listrik SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota
yang berdampak pada proses dan hasil belajar praktikum. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan hasil belajar praktikum mata pelajaran Instalasi Tenaga
Bangunan Sederhana siswa kelas X Prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
Jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh
Kota Semester Januari – Juni 2011.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasi. Subjek penelitiannya
adalah siswa kelas XTITL Jurusan Teknik Listrik SMK N 1 Kecamatan Guguak
Januari – Juni 2011 yang telah menyelesaikan mata pelajaran praktikum Instalasi
Tenaga Bangunan Sederhana dan terdaftar pada semester Januari – Juni 2011
yang berjumlah 30 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) dan hasil belajar praktikum Instalasi
Tenaga Bangunan Sederhana (Y). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket (kuesioner) mengenai Penerapan K3. Untuk menguji validilitas
angket digunakan teknik Korelasi Product Moment. Apabila rhitung > rtabel, maka
item angket tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji coba angket
penerapan K3 yang berjumlah 76 item, terdapat 6 item yang gugur atau tidak
valid.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dilakukan 27% siswa memiliki
tingkat penerapan K3 dengan kategori sangat tinggi. 37% siswa memiliki tingkat
penerapan K3 dengan kategori tinggi, 23% siswa memiliki tingkat penerapan K3
dengan kategori rendah dan 13% siswa memiliki tingkat penerapan K3 dengan
kategori sangat rendah. Sementara dari deskripsi data hasil belajar praktikum
Instalasi Tenaga Bangunan Sederhana 37% siswa memiliki tingkat hasil belajar
praktikum dengan kategori sangat tinggi, 33% siswa memiliki tingkat hasil belajar
praktikum dengan kategori tinggi, 20% siswa memiliki tingkat hasil belajar
praktikum dengan kategori rendah dan 10% siswa memiliki tingkat hasil belajar
praktikum dengan kategori sangat rendah. Untuk menguji hipotesis digunakan
rumus Korelasi Product Moment. Dari hasil analisis korelasi antara penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan hasil belajar praktikum Instalasi
Tenaga Bangunan Sederhana diperoleh nilai rhitung sebesar 0,528 dan nilai thitung >
ttabel (3,887 > 1,701), maka Ho ditolak.