Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMPN 10 Padang Tahun Pelajaran 2011/2012

Penelitian ini berawal dari kenyataan di sekolah bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah karena siswa kurang mampu untuk mengkonstruksi pengetahuan secara optimal dan kurang melatih siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis. Selain itu, juga kurangnya kaitan antara materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan menerapkan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan PMR lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya konvensional di kelas VII SMPN 10 Padang?”. Hipotesis yang dirumuskan adalah kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan PMR lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya konvensional di kelas VII SMP Negeri 10 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan model rancangan Randomized Control Group Only Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 10 Padang yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2011/2012. Kelas sampel adalah kelas EVII dan kelas HVII sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes akhir berupa soal esai. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata nilai kemampuan komunikasi siswa yang menggunakan pendekatan PMR lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya konvensional. Rata-rata nilai kemampuan komunikasi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 71,26 dan 60,81. Karena kelas sampel berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji-t untuk pengujian hipotesis. Dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 2,74 dan P-Value = 0,004. Karena P-Value < α, maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya diterima pada taraf kepercayaan 95%, yaitu kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan PMR lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajarannya konvensional di kelas VII SMP Negeri 10 Padang