Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Pendekatan Kooperatif Model Student Teams- Achievement Divisions (STAD) pada Siswa kelas VI SD.08 Pauh Kota Padang

Penelitian ini berawal dari kenyataan di sekolah, bahwa pembelajaran
membaca pemahaman sering didominasi oleh guru sebagai sumber informasi. Banyak
di antara siswa yang kurang memahami isi bacaan terutama bacaan cerita,
diantaranya: 1) mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita, 2) menjawab pertanyaan
bacaan, dan 3) menceritakan kembali cerita yang dibacanya dengan kalimat sendiri.
Melihat gejala tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :
bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan
pendekatan kooperatif model Student Teams-Achievement Division (STAD) pada
siswa Kelas VI SD 08 Pauh Kota Padang. Penelitian ini meliputi : 1) perencanaan,
2) pelaksanaan yang terdiri dari tahap prabaca, tahap saat baca dan tahap pascabaca,
dan 3) penilaian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dimana akan
dilakukan suatu penelitian yang berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas VI yang berjumlah 24 orang terdiri dari 14
laki-laki dan 10 orang perempuan. Rancangan penelitian yang dilakukan meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini dilakukan dalam dua
siklus, setiap siklus 2 x pertemuan (5 x 35 menit). Dalam melakukan tindakan,
pengamatan dilakukan oleh observer pada tahap prabaca, tahap saat baca dan tahap
pascabaca. Dimana pada tahap prabaca dinilai dari aspek keterampilan berbicara,
pada tahap saat baca dinilai dari aspke keterampilan membaca dan pada tahap
pascabaca dinilai dari aspek keterampilan menulis.
Dari hasil penelitian siklus 1, bahwa keberhasilan siswa pada tahap prabaca
mencapai 54 % dengan kualifikasi kurang. Pada tahap saat baca, keberhasilan siswa
79 % dengan kualifikasi sedang, dan pada tahap pascabaca keberhasilan siswa 76 %
dengan kualifikasi sedang. Sehingga penilaian pada siklus 1 kualifikasinya maish
kurang. Adapun keberhasilan pada siklus 2, pada tahap prabaca diperoleh 85 %
dengan kualifikasi baik, tahap saat baca diperoleh 98 % dengan kualifikasi sangat
baik dan tahap pascabaca diperoleh 84 % dengan kualifikasi baik. Jadi hasil belajar
siswa pada siklus 2 meningkat jika dibandingkan dengan siklus 1.