Pelaksanaan Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada SMPN I Pagai Utara Selatan Kecamatan Sikakap

Berdasarkan pengamatan penulis menemukan kondisi belajar siswa ribut dan ada yang keluar masuk disaat pembelajaran berlangsung di SMP N 1 Pagai Utara Selatan. Guru kurang mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran pada kelas VII SMP N I Pagai Utara Selatan Kecamatan Sikakap. Kegiatan ini mulai dari persiapan sebelum mengajar, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar, hingga ketersediaan sarana dan prasarana labor komputer. Penulisan skripsi ini menggunakan metode kualitatif deskritif yaitu berusaha mengungkap dan melihat pelaksanaan pembelajaran TIK pada kelas VII SMPN I Pagai Utara Selatan Kec. Sikakap. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara serta studi dokumentasi yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran TIK. Sebagai instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber utama dalam penelitian ini adalah guru bidang study TIK, siswa kelas VII, kepala sekolah SMP N I PUS serta sumber lain yang relevan dengan pelaksanaan pembelajaran. Temuan penelitian adalah : pada tahap persiapan guru bidang studi TIK sudah membuat perangkat pembelajaran seperti: silabus, RPP, program semester, dan program tahunan. Guru membuat media gambar yang ditampilkan dalam pembelajar berlangsung. Pada tahap pelaksanaan guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang dibuat, namun demikian guru tidak mampu mengkondisikan kelas. Disaat pembelajaran guru tidak memberikan pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan guru sehingga siswa kurang termotivasi belajar. Dalam pembelajaran TIK guru memakai media gambar dalam proses pembelajaran, akan tetapi gaya bahasa, dan sikap guru kurang kreatif, sehingga pembelelajaran yang dilakukan oleh guru TIK membosankan. Dalam menjelaskan pelajaran guru TIK kebanyakan duduk sambil menerangkan pelajaran. Pada tahap penutup guru TIK belum melaksanakan sebagaimana mestinya, karena keterbatasan sarana komputer yang ada di sekolah tesebut, ujian praktek dilakukan secara berkelompok, karena komputer yang kurang. Disamping itu sumber belajar seperti buku paket TIK tidak ada sama sekali.