Suijah, Suijah (2009) Realisasi Nilai-Nilai Budaya Jawa dalam Novel Pintu Karya Fira Basuki. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_SUIJAH 48118-04-09.pdf
Download (196kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai budaya Jawa dari segi sistem religi dan sistem kemasyarakatan.Data yang terdapat dalam penelitian ini dikumpulkan melalui serangkaian kegiatan, yaitu membaca novel, menandai, dan mencatat bagian-bagian yang mendukung pendeskripsian nilai-nilai sistem religi dan kemasyarakatan yang diteliti. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatan mimesis yang berdasarkan pada teori strukturalisme dan sosiologi sastra. Berdasarkan analisis struktural, novel Pintu menggunakan alur konvensional. Penokohan dalam novel ini digambarkan secara analitik dan dramatik, dengan kecenderungan analitik. Latar yang digunakan adalah Surabaya, Jakarta, Bandung, Chicago, Singapura, dan Magelang. Analisis terhadap alur, penokohan, dan latar digunakan untuk menemukan tema dari novel Pintu, yaitu ketidaksetiaan seorang pemuda yang mempunyai indra keenam mengakibatkan kotor jiwa dan raganya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya yang digunakan dalam novel ini dilihat dari dua pandangan, yaitu sistem religi dan sistem kemasyarakatan. Sistem religi dalam falsafah Jawa adalah bahwa manusia harus sampai pada ‘air’ hidupnya apabila ingin mencapai kesempurnaan. Sumber air itu tidak ditemukan dalam alam luar, melainkan ditemukan dalam diri manusia. Alam batin tidak akan berarti tanpa adanya alam luar. Manusia di dunia diibaratkan dengan “mampir ngombe” (singgah minum), yang berarti hidup ini hanya sebentar. Ungkapan “urip mampir ngombe” kiranya harus dijelaskan dari ngelmu sangkan paran (ilmu asal dan tujuan hidup manusia). Unsur sangkan paran adalah: 1) asal hidup manusia dari Tuhan, 2) manusia mengalami serangkaian kehidupan, 3) manusia kembali kepada Tuhan. Segala sesuatu yang dilakukan di dunia akan mendapat balasan di dunia dan di akhirat (kabeh lelakon ono walesane) atau “ngunduh wohing pakerti”. Realisasi sistem religi budaya Jawa dalam novel Pintu karya Fira Basuki adalah sebagai berikut: masyarakat Jawa sebagian besar beragama Islam. Islam di Jawa terbagi dalam dua kelompok, Islam santri, dan Islam abangan atau kejawen. Masyarakat Jawa percaya ilmu spiritual dan kebatinan. Selain itu, masyarakat Jawa juga percaya pada benda-benda keramat. Dalam sistem kemasyarakatan, masyarakat Jawa dipahami sebagai keluarga besar (bebrayan agung), landasan keluarga ini adalah kasih sayang (sih kinasihan; asih ing sesami). Kerukunan adalah tiang utama karena kerukunan memberikan kekuatan, sedangkan pertikaian mendatangkan kehancuran (rukun nggowo santoso, crah nggowo bubrah). Prinsip hormat diekspresikan secara lahiriah dalam wujud sopan santun ( toto kromo; unggah-ungguh). Dalam pergaulan orang Jawa harus pandai menyesuaikan dirinya dengan bahasa, busana, dan gerak-gerik secara santun dan sedapat mungkin menyenangkan hati orang di sekitarnya. Agar dapat membawa diri dengan tepat dalam pergaulan, orang harus menyesuaikan dengan waktu, tempat, dan konteks ( anggon mongso, empan papan, dugo prayogo). Dasar terdalam dari semua itu ialah sikap batin yang harus dijaga bahwa sikap hormat bukanlah wujud kerendahdirian melainkan wujud kerendahatian. keselamatan dan kesejahteraan
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | nilai budaya Jawa, sistem religi, sistem kemasyarakatan |
| Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Faldo Aldiasep |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 09:15 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 09:15 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/28108 |
