Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII-1 SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam dengan Menggunakan Materi Teks Hasil Wawancara

Ada tiga fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini; pertama, siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam tidak memahami tentang jenis karangan narasi ekspositoris karena selama ini guru cenderung mengajarkan jenis karangan narasi sugestif. Kedua, kurangnya kemampuan siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam dalam menulis karangan narasi ekspositoris khususnya jenis biografi. Ketiga, guru SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam belum mampu menciptakan ide kreatif yang dapat menimbulkan kreativitas siswa menuangkan ide dalam sebuah cerita. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk memperoleh deskripsi tentang proses peningkatan kemampuan menulis narasi ekspositoris siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam dengan menggunakan materi teks hasil wawancara. Rancangan penelitian ini meliputi: (1) studi pendahuluan, penyusunan rencana tindakan, (2) pelaksanaan penelitian yang terdiri dari tahap pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Peneliti bertindak sebagai penyaji/ praktisi dalam proses pembelajaran, sedangkan sebagai pengamat adalah guru kelas VII-1 SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten Agam. Setelah dilakukan siklus I, kemudian dilakukan tahap refleksi. Hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus I memberikan kesimpulan bahwa perlu dibuka siklus II untuk memperbaiki (1) perencanaan pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) evaluasi pembelajaran; dan (4) hasil pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis narasi ekspositoris. Setelah dilaksanakan siklus II, hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan teks hasil wawancara efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi ekspositoris siswa. Hal ini juga ditunjang dengan menciptakan kekreativan siswa melalui kegiatan berwawancara langsung dengan narasumber. Berdasarkan hasil analisis data, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh gambaran bahwa kemampuan menggunakan unsur 5W+1H dalam karangan narasi ekspositoris siswa pada tes awal 19,51 tetap 19,51 pada siklus I, dan mencapai kategori baik pada siklus II yaitu 78,53. Begitu pula kemampuan menyesuaikan karangan narasi ekspositoris dengan teks hasil wawancara siswa. Pada tes awal rata-rata kemampuan siswa 34,15 meningkat menjadi 44,87 pada siklus I, dan mencapai kategori lebih dari cukup pada siklus II yaitu 74,15. Untuk kemampuan rata-rata menggunakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam karangan narasi ekspositoris siswa meningkat dari 28,78 menjadi 45,37 pada siklus I, dan menjadi 56,09 pada siklus II masuk ke dalam kategori cukup