Penggunaan Uang oleh Pemulung Anak: Studi Kasus Pemulung Anak di Kelurahan Parupuk Tabing

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis untuk melihat bagaimana bentuk penggunaan uang oleh pemulung anak. Masa kanak-kanak seharunya dipergunakan oleh anak bersekolah dan bermain, kini mereka harus kehilangan kesempatan tersebut. Pengaruh kemiskinan dan faktor lingkungan memaksa anak berkerja menjadi pemulung. Uang dari hasil memulung bertujuan untuk membantu perekonomian keluarganya. Pada kenyataannya uang hasil memulung tersebut selain digunakan untuk membantu perekonomian keluarga juga digunakan oleh pemulung anak untuk keperluan lain. Teori yang digunakan untuk menganalisis data dalam melihat bentuk penggunaan uang oleh pemulung anak adalah teori aksi (action theory) yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Asumsi dasar dari teori ini adalah bahwa tindakan manusia muncul dari kesadarannya dan dari situasi lingkungan yang mengitarinya. Tindakan yang dilakukan anak yang bekerja sebagai pemulung muncul dari kesadarannya (rasional) dan dari situasi lingkungan yang mengitarinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus instrinsik, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi pasif/ passive participation dan wawancara (indeph interview). Informan penelitian adalah anak-anak yang bekerja sebagai pemulung, orang tua, kakak, pemulung dewasa, tetangga, dan sekretaris Lurah Parupuk Tabing. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Agar data yang diperoleh lebih valid, maka dalam penelitian ini digunakan Teknik Triangulasi dan teknis analisis data menggunakan model analisis dari Miles dan Huberman, prosedurnya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan perifikasi data. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa uang dari hasil memulung mereka gunakan dalam bentuk memenuhi kebutuhan pokok dalam keluarga, (untuk mendapatkan sesuap nasi), memenuhi kebutuhan pendidikan dalam keluarga, (membayar uang SPP dan perlengkapan sekolah untuk adik-adiknya), memenuhi kesehatan keluarga, (mengobati adik-adiknya yang sakit dan membeli kaca mata orang tuanya yang mengandung resep dokter), untuk menabung, (berbentuk emas dan membayar angsuran motor), untuk membayar kontrakan (kaum pemulung yang ada di kelurahan Parupuk Tabing umumnya tinggal di tempat kontrakan), untuk membayar hutang seperti (hutang beras dan uang dalam memenuhi kebutuhan hidup), untuk main judi, (uang hasil memulung sebahagian digunakan untuk berjudi supaya dapat menghilangkan stres sesudah mereka bekerja).