Pengaruh Kegiatan Penambangan Emas Tradisional terhadap Kualitas Air Sungai Sangir (TSS, TDS, Mangan, Besi, pH dan Merkuri) di Nagari X Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016

Penelitian ini membahas tentang kualitas air sungai Sangir akibat kegiatan
penambangan emas tradisional di Nagari X Kabupaten Solok Selatan pada tahun
2016. Kegiatan penambangan emas rakyat dapat menyebabkan perubahan kualitas
air sungai Sangir karena tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Lingkungan
nomor 23 tahun 2008 yang menyebabkan air limbah pemurnian emas dialirkan ke
sungai dan dapat menurunkan kualitas air sungai di sekitar kegiatan penambangan
emas dan berbahaya bagi pekerja dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi
penambangan emas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis
kualitas air sungai Sangir sebelum dan setelah kegiatan penambangan emas,
mengevaluasi kualitas air sungai Sangir berdasarkan PPRI no 82 tahun 2001 dan
KepMenLH no I tahun 1988 serta menentukan tingkat pencemaran air Sungai
Sangir pada tahun 2016.
Jenis Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dan
deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah kandungan DS, SS, pH, Besi,
Mangan dan Merkuri pada air sungai Sangir dengan mengambil sebanyak satu
sampel air sungai sebelum kegiatan penambangan dan sebanyak sembilan sampel
air sungai setelah kegiatan penambangan. Metode pengambilan sampel air
berdasarkan SNI nomor 6989.59:2008 dan pengujian sampel air sungai tersebut
dilakukan di laboratorium. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat
pencemaran air sungai Sangir adalah metode STORET dengan menjumlahkan
skor-skor yang didapat dari setiap parameter .
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan kegiatan
penambangan emas menurunkan kualitas air sungai Sangir terutama untuk
kandungan SS dan Merkuri (Hg) yang masih di atas baku mutu yang telah
ditetapkan. Indeks pencemaran air Sungai Sangir pada tahun 2016 adalah -15
yang berarti termasuk kedalam klasifikasi C atau cemar sedang