Karakteristik Pemakaian Pronomina Anak Autis Ringan: Studi Kasus pada Seorang Anak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pronomina persona, pronomina waktu, dan pronomina tempat yang digunakan anak autis, pronomina yang dominan digunakan anak autis, dan konteks pemakaian pronomina anak autis. Data penelitian ini adalah tuturan yang digunakan anak autis. Sumber data penelitian adalah anak autis yang bernama Fikramal Anata Fadillah (8;0 tahun), orang tua, dan guru anak autis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teori yang digunakan untuk memahami masalah dan memandu penelitian ini adalah teori pragmalinguistik. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik pengamatan, rekaman, pencatatan, dan wawancara. Dalam hal ini, mengamati penggunaan pronomina yang muncul dalam tuturan anak autis, merekam, dan mencatat tuturan yang terjadi saat tuturan berlangsung. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data, yakni: mentranskripkan data yang ada pada daftar kosakata, kaset rekaman atau video rekam, dan daftar pertanyaan ke dalam buku data kemudian mengklasifikasikan data yang sejenis; mengklasifikasikan pronomina yang dominan digunakan anak autis dan mentranskripkan data ke dalam bahasa tulis; mengidentifikasi konteks pemakaian pronomina anak autis di lingkungan tempat tinggal atau sekolahnya dan menerjemahkan data ke dalam bahasa tulis; menganalisis data; menyimpulkan data dan menyusun laporan. Berdasarkan data yang diperoleh, disimpulkan bahwa anak autis ringan dapat menggunakan dan memahami hampir semua pronomina persona, penunjuk, dan penanya secara baik. Pronomina yang dapat ia gunakan dan pahami secara baik sebagai berikut: (1) pronomina persona pertama saya (awak), (2) pronomina penunjuk tempat di sini, dan (3) pronomina penunjuk umum ini (iko). Anak autis belum mampu menggunakan pronomina berikut, yakni: (1) pronomina persona kedua kamu (kau), (2) pronomina persona ketiga dia (inyo), (3) pronomina penunjuk tempat di situ dan di sini, dan (4) pronomina penanya mana, sedangkan pronomina penunjuk ihwal tidak dapat ia gunakan secara baik. Pronomina yang dominan digunakan anak autis adalah pronomina persona pertama saya (awak). Pronomina saya cenderung digunakan subjek dalam konteks ia berbicara kepada orang yang sering ia temui dan berinteraksi dengannya. Pronomina persona kedua kamu digunakan subjek dalam konteks ia menertawakan teman perempuannya. Pronomina persona ketiga dia cenderung digunakan subjek dalam konteks memberitahukan atau mengadukan suatu peristiwa kepada seseorang. Pronomina penunjuk umum ini, di situ, dan mana cenderung digunakan subjek dalam konteks ketika ia diarahkan pada pertanyaan yang menghendaki jawaban pronomina penunjuk umum, tempat, dan penanya.