Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Madarasah Tsanawiyah Negeri Model Gunung Pangilun Padang

Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah belum terlaksananya
materi yang ada dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) secara menyeluruh. Artinya
tidak semua materi yang ada dalam KTSP yang diajarkan oleh guru. Begitu juga tentang
kelengkapan perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru serta cara melakukan
evaluasi. Dengan demikian, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang
implementasi KTSP yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran dalam mata pelajaran Penjasorkes .
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni hanya bermaksud untuk
menggambarkan penerapan KTSP Penjasorkes apa adannya, tanpa menguji hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah murid-murid kelas VIII atau kelas 2 MTsN Model
Padang yang berjumlah 440 orang. Sampel diambil sebanyak 10 % dengan cara random
sampling, sehingga berjumlah 44 orang. Data yang diperlukan diambil dengan angket
dengan menggunakan skala Guttman dengan 2 alternative pilihan yakni Ya dan Tidak.
Responden yang menjawab Ya diberi Skor 1 dan yang menjawab tidak 0. Data yang
terkumpul diolah dengan tekhnik persentase. Sebelum angket dijalankan terlebih dahulu
diperiksa oleh dosen pembimbing dan kemudian dilakukan uji coba terpakai dan
dianalisis dengan metoda Alfa Cronbach. Setelah dilakukan analisis, ternyata hasil r
analisis adalah 0,932 lebih besar dari r tabel yakni 0,32, artinya angket valid dan reliabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kegiatan guru dalam mengelola
pembelajaran termasuk ke dalam kategori cukup baik karena memperoleh persentase
sebesar (70%). Selanjutnya variabel perencanaan yang meliputi persiapan mengajar guru
seperti program tahunan, program semesteran, silabus sudah ada, namun yang belum ada
yakni rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap kali tatap muka. Kemudian
variabel pelaksanaan pembelajaran, ternyata guru tidak mengajarkan semua materi yang
ada dalam KTSP. Variabel ini termasuk kategori yang sangat kurang karena hanya
memperoleh persentase sebesar (28,37%). Materi atau aspek yang sering diajarkan hanya
lebih banyak pada aspek permainan saja seperti bola voli, permainan basket dan sepak
bola. Adapun aspek-aspek yang lain seperti aspek uji diri / senam, atletik, beladiri, aspek
aquatik, pengembangan diri, permainan tradisional, pengenalan lingkungan dan lain-lain
belum lagi diajarkan. Mengenai variable evaluasi sudah terlaksana dengan kategori cukup
baik karena memperoleh persentase sebesar (67,08%). Secara umum dapat dikemukakan
bahwa materi KTSP mata pelajaran Penjasorkes belum terlaksana secara baik. Untuk itu,
perlu adanya kemauan dari guru sendiri serta bimbingan dan pengawasan dari pihak
pimpinan, agar setiap materi atau aspek yang ada dalam KTSP tersebut dapat diajarkan
semaksimal mungkin.