Dari Petani Padi Sawah Ke Petani Sawit: Studi Sejarah Tranformasi Mata Pencaharian Masyarakat di Jorong Lubuk Aur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya 1980-2009

Penelitian ini mengkaji tentang sejarah transformasi mata pencaharian
masyarakat dari petani padi sawah ke sawit di Jorong Lubuk Aur. Penelitian ini
dilakukan di Jorong Lubuk Aur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya.
Adapun yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang
mengapa terjadinya transformasi mata pencaharian masyarakat dari padi sawah ke
sawit di Jorong Lubuk Aur. Kajian ini menjadi menarik karena, meskipun
pemerintah telah membangun sarana dan prasarana untuk pertanian padi sawah di
Jorong Lubuk Aur ini, namun masyarakat melakukan perubahan mata pencaharian
masyarakat dari petani padi sawah ke sawit dengan 60% dari 90% masyarakat
bermata pencaharian petani sawit.
Penelitian ini dilakukan mengikuti langkah-langkah penelitian sejarah
melalui empat tahapan. Pertama Heuristik adalah tahap pengumpulan data
yang relevan dengan topik penelitian. Kedua Kritik Sumber (Kritik Internal)
yaitu melakukan pengujian terhadap keaslian dan kesahihan data yang ditemukan
dilapangan. Ketiga Interpretasi yaitu dengan cara mengumpulkan dan
memilah-milah dengan menyeleksi data yang dianggap relevan dengan kajian
penelitian yaitu tentang transformasi mata pencaharian masyarakat dari
pertanian padi sawah ke sawit. Keempat adalah tahap penulisan sejarah dalam
bentuk skripsi.
Bahan pangan pokok sebagian besar rakyat Indonesia adalah beras,
sehingga beras bukan saja sebagai komiditi ekonomi melainkan juga sebagai
komoditi politik. Oleh karena itu, peningkatan produksi beras harus terus
diupayakan seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.
Di Jorong Lubuk Aur terjadi perubahan mata pencaharian penduduk dari
Pertanian padi sawah ke sawit, sehingga muncul transformasi mata
pencaharian masyarakat di Jorong Lubuk Aur. Ini dapat terlihat dengan
banyaknya areal sawah petani 60% dari 210 ha sawah yang dialih fungsikan
menjadi kebun sawit yang produksinya berorientasi pasar, pada awalnya 90%
dari 210 ha lahan ditanami padi sawah.
Dari penelitian ini dapat disimpulakan faktor-faktor pendorongf terjadinya
transformasi mata pencaharian masyarakat di Jorong Lubuk Aur adalah
konflik tentang perebutan air, kondisi alam (musim kemarau), Krisis Moneter,
program pembibitan seribu bibit sawit, serta aspek ekonomi.