Evaluasi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.PLN (Persero) P3BS UPT Padang dalam Budidaya Jamur Tiram di Nagari Tanjung Alam, Kabupaten Tanah Datar

Penelitian ini dilatarbelakangi dari temuan peneliti dilapangan tentang
program budidaya jamur tiram yang merupakan salah satu bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR) PT.PLN P3BS UPT Padang di Nagari Tanjung Alam tidak
berjalan dengan maksimal. Dalam pelaksanaan program masih banyak terdapat
kendala-kendala yang mengakibatkan rumah jamur sebahagian besar tidak
berproduksi lagi sehingga tujuan dan manfaat dari program ini tidak tercapai. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui pelaksanaan CSR PT.PLN
P3BS UPT Padang dalam program budidaya jamur tiram, kendala-kendala dalam
pelaksanaan dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut agar
tujuan dari program ini dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) P3BS UPT Padang dan Nagari Tanjung
Alam, khususnya di Jorong XII Koto dan Jorong Gantiang Bawah. Selanjutnya
informan penelitian peneliti pilih dengan menggunakan teknik purposive sampling
dan data dikumpulkan dengan cara melakukakan wawancara,observasi dan studi
dokumentasi serta direduksi agar bias ditarik kesimpulan dari data yang telah didapat.
Temuan penelitian yang peneliti dapatkan dilapangan tentang program ini
dimulai dari pelaksanaan, kendala dan upaya untuk mengatasi kendala. Berdasarkan
penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan program budidaya jamur tiram di Nagari
Tanjung Alam tidak efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari tidak tercapainya tujuan
dan manfaat program. Selain itu peneliti juga menemukan kendala dalam pelaksanaan
program seperti media pemasaran yang tidak diberikan pihak PLN, masyarakat yang
tidak mengikuti aturan, kurang nya pengetahuan masyarakat, pembelian bibit yang
mahal, terjadinya pergeseran sasaran hingga kondisi cuaca yang tidak menentu.
Dalam penelitian juga diketahui adanya upaya-upaya yang telah dilakukan
masyarakat seperti membeli bibit dari luar, mengisi separuh kumbung terlebih dahulu
untuk menghemat modal dan mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah
setempat serta dinas terkait.