Bentuk Penyajian Tari Balam dalam Upacara Pesta Perkawinan di Kampung Pansur Kanagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto IX Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.

Tari Balam merupakan tari tradisional masyarakat Kampung Pansur.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk penyajian tari Balam dalamupacara pesta perkawinan.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakanpendekatan deskriptif analisis. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengandilengkapi alat tulis, kamera foto, handy-cam, tape recorder dan kaset. Teknikpengumpulan data melaui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasimelalui pemotretan.Hasil penelitian bahwa tari Balam merupakan tari taradisional yang sampaisaat sekarang masih dipertunjukan pada pesta perkawinan. Penyajian tari Balampada pesta perkawinan dilakukan satu hari setelah ke dua penganten menikah.Selanjutnya tari Balam di tampilkan dalam acara mambako (ke dua penganten diarak dari rumah keluarga ayah dari penganten perempuan menuju rumahpenganten perempuan). Penyajian tari Balam terdiri dari awal tari dengan gerakgerak pasambah, pada inti tari Balam dengan gerak gerak tabang tinggi, gerakmaliek lawan, gerak berkelahi, gerak mencakar, gerak tebang jauh, dan gerakbergayo, dan bagian akhir tari dengan gerak sembah (sama dengan gerak sembahawal). Jumlah gerak keseluruhan tari Balam terdiri dari 9 bentuk gerak. Penari tariBalam terdiri dari dua orang penari putra. Busana yang digunakan dalampertunjukan tersebut memakai busana silat berwarna hitam. Sedangkan pola lantaiyang banyak terdapat pada tari Balam adalah bentuk garis-garis lurus, karena tariini menggambarkan kegembiraan dari pada sepasang burung Balam yang sedangbermain. Dan tempat pertunjukan tari Balam pada saat pesta perkawinan dipertunjukan di halaman rumah.