Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Siswa Kesulitan Belajar Khusus: Studi Kualitatif Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IE Jurusan Elektronika SMK Negeri 5 Padang

Salah satu pelaksana proses pembelajaran adalah siswa dan guru,keduanya harus mampu menjalankan peranan masing-masing. Masalah belajar tersebut dapat bersumber dari siswa maupun dari guru yang bersangkutan.Masalah yang timbul tersebut akan terlihat dalam hasil belajar siswa yang kurang
memuaskan. Kesulitan belajar yang sering tejadi pada siswa dalam proses pembelajaran matematika tidak hanya ditimbulkan oleh faktor internal (intelegensi, kelainan sensori, kecacatan dan ketidak berfungsian sistem syaraf)
tetapi faktor eksternal (ketidak beruntungan, ketidak cukupan budaya dan bahasa atau lingkungan) juga mempengaruhi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mengungkapkan Proses Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Siswa Kesulitan Belajar Khusus Kelas I Jurusan Elektronika SMK Negeri 5 Padang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu masalah apa adanya. Subjek penelitian
adalah guru matematika dan siswa kesulitan belajar khusus kelas I Jurusan Elektronika di SMK Negeri 5 Padang. Data yang diperoleh berupa informasi melalui kata-kata yang dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, obeservasi dan
studi dokumentasi yang diperoleh dari subjek penelitian yaitu guru matematika dan siswa kesulitan belajar khusus kelas I Jurusan Elektronika SMK Negeri 5 Padang yang berpedoman kepada pedoman wawancara dan observasi yang telah
dirancang. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Dari hasil analisa data yang diperoleh bahwa Pelaksanaan Pembelaran Matematika Siswa Kesulitan Belajar Khusus di kelas I Jurusan Elektronika SMK Negeri 5 Padang berrpedoman kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Dalam pelaksanaannya pembelajaran matematika diatur dalam skedul semesteran yang mana semua program pembelajaran telah disusun melalui kegiatan In House Training (IHT). Penyajian materi yang dilakukan oleh guru berpedoman kepada program yang telah disusun dengan memvariasikan metode
yang digunakan seperti mengadakan tanya jawab, diskusi, resitasi, ceramah dan tutor teman sebaya. Penggunaan media dalam pembelajaran berlagsung masih sangat terbatas sekali. Guru hanya sesekali menggunakan media khusus dalam
proses pembelajaran, selebihnya guru hanya memanfaatkan fasilitas yang disediakan sekolah saja, sehingga partisipasi siswa dalam proses pembelajaran jadi kurang bersemangat. Namun, untuk menyiasati hal tersebut guru memberikan
perhatian khusus kepada siswa yang mau berpartisipasi dengan memberikan pujian-pujian dan nilai kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Penilaian yang diberikan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga nilai siswa dapat menjadi
lebih baik lagi. Jika nilai siswa masih berada dibawah Standar Minimal Ketuntasan (SKM), maka guru melakukan remedial.