Nurlizawati, Nurlizawati (2010) Perceraian Secara Adat (Cerai Dusun) di Desa Koto Tengah, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_NURLIZAWATI_73829_61_2011.pdf
Download (1MB)
Abstract
Perkawinan yang ideal menjadi harapan setiap pasangan yang melangsungkanperkawinan tidak selamanya seperti yang diharapkan. Kegagalan dalam perkawinanakibat konflik rumah tangga sering diakhiri dengan perceraian. Perceraian yangmerupakan pemutusan terhadap hubungan perkawinan antara suami dan isteri. Prosesperceraian yang telah diputusakan secara adat selama waktu 3 tahun ini ada 14 perkaracerai dusun sedangkan perkara perceraian yang tercatat di pengadilan agama SungaiPenuh untuk Desa Koto Tengah yaitu tidak ada perceraian. Cerai dusun dianggapsolusi yang dapat mengakhiri penderitaan, mengakhiri permasalahan, tekanan, dan lainlain. Perceraian yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Koto Tengah dilakukandengan proses cerai dusun, proses perceraian seperti ini tidak sah menurut hukumresmi negara.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi (action theory)yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Asumsi dasar dari teori ini adalah bahwatindakan manusia muncul dari kesadarannya dan dari situasi lingkungan yangmengitarinya dan tindakan tersebut merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitumencapai tujuan dengan sarana-sarana yang paling tepat. Pasangan yang ingin berceraimemilih perceraian secara adat (cerai dusun) mempunyai suatu tujuan atau sasaran.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studikasus instrinsik, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil beberapa informanyaitu 3 orang laki-laki dan 8 orang perempuan yang melakukan cerai dusun di DesaKoto Tengah dan 17 informan biasa yang terdiri dari Informan penelitian adalahkeluarga pelaku cerai dusun terdiri dari ayah, ibu, saudara, tokoh agama, pemerintahanDesa Koto Tengah, tokoh adat dan masyarakat biasa. Teknik pemilihan informandilakukan dengan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini ada 28 oranginforman yang diwawancara tentang cerai dusun.Penelitian ini dilakukan hanya kepadamasyarakat Desa Koto Tengah yang cerai dusun dan beragama Islam. Alasanmenggunakan penelitian dengan metode kualitatif ini untuk memberikan keleluasaandan kesempatan bagi peneliti untuk bisa menggali informasi secara lebih mendalam,karena kasus yang diangkat cukup sensitif.Temuan di lapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempertahankancerai dusun dalam masyarakat Desa Koto Tengah yaitu kondisi ekonomi masyarakat,pernikahan yang sebelumnya dilakukan secara nikah siri (nikah liar) hal ini menjadikebiasaan dalam masyarakat Desa Koto Tengah, prosedur perceraian di pengadilanagama dianggap lama oleh masyarakat, jarak dari pengadilan agama yang jauh,supremasi hukum yang masih rendah dan keinginan laki-laki untuk menikah lagi hal inidikarenakan hubungan jarak jauh antara suami dan istri yang merantau ke Malaysiasehingga muncul keinginan untuk berpoligami, alasan lainnya karena istri yang tidakperawan lagi menyebabkan muncul keinginan untuk menikah lagi.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | PERCERAIAN SECARA ADAT, SOSIOLOGI |
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > HM Sociology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
| Depositing User: | Mutia Farida S.Sos |
| Date Deposited: | 24 Oct 2025 01:37 |
| Last Modified: | 24 Oct 2025 01:37 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27659 |
