Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Di Kenagarian Balingka Kecamatan Ampek Koto Kabupaten Agam

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan
kader posyandu dalam pembangunan kesehatan masyarakat dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kenagarian Balingka Kecamatan Ampek
Koto Kabupaten Agam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sejak krisis ekonomi
tahun 1997 pelaksanaan kegiatan posyandu kurang berjalan dengan baik sehingga
masih terdapat beberapa permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian dari
pemerintah. Begitu juga halnya keberadaan kader posyandu yang relatif labil serta
kualitas dan keterampilannya dari tahun ke tahun masih statis dan tidak ada
peningkatan sehingga pemberdayaan kader posyandu dalam pembangunan kesehatan
masyarakat harus diperhatikan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penentuan informan dalam
penelitian ini memakai teknik purposive sampling. Jenis datanya adalah data primer
dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, waancara dan studi
dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan melalui trianggulasi sumber dan member
chek, kemudian data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh selama penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan kader
posyandu dalam pembangunan kesehatan masyarakat berlandaskan pada Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 411.3/1116/ SJ tanggal 13 Juni
2001 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu. Secara umum pelaksanaan
pemberdayaan kader posyandu di Kenagarian Balingka Kecamatan Ampek Koto
Kabupaten Agam sebagai perwujudan pembangunan kesehatan masyarakat belum
optimal karena masih ditemui beberapa kendala. Pelatihan kader posyandu
pelaksanaannya tidak teratur. Insentif yang diberikan kepada kader posyandu masih
minim sehingga kurang memotivasi kader posyandu untuk aktif dalam kegiatan
posyandu yang menyebabkan tanggung jawab terhadap suksesnya program, cakupan
dan kegiatan posyandu menjadi kurang maksimal, latar belakang pendidikan kader
masih rendah dan dukungan masyarakat datang ke posyandu kurang karena minimnya
pengetahuan mereka tentang fungsi dan manfaat posyandu. Pemerintah sebaiknya
lebih memperhatikan keberadaan kader posyandu meskipun sukarela tetapi kerja
kerasnya harus dihargai