Tuka-Manuka” pada Pengolah Gula Enau di Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok

Pertanian merupakan mata pencaharian masyarakat setempat guna memenuhi kebutuhan pokok. Tuka-manuka pada pengolah gula enau di Nagari Talang Babungo juga merupakan kegiatan pertukaran barang dengan barang dengan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari tanpa mengkesampingkan uang sebagai alat tukar. Pendapatan mereka berasal dari penjualan gula enau apabila gula enau tidak laku di pasaran mereka melakukan Tuka-manuka guna memenuhi kebutuhannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran oleh Homans. Menurut Homans teori pertukaran memiliki asumsi dasar adalah manusia adalah makhluk yang rasional, menekankan bahwa teori pertukaran melihat bahwa manusia terus-menerus terlibat dalam memilih diantara perilaku- perilaku alternatif, dengan pilihan mencerminkan biaya dan ganjaran yang diharapkan berhubungan dengan garis-garis perilaku alternatif itu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus instrinsik, pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan total informan 14 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data. Analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa, kegiatan tuka-manuka masih ditemukan sampai sekarang ini. Pola yang dilakukan pengolah gula enau dalam tuka-manuka yatu, tuka-manuka gula enau dengan sembako yang terjadi pada pengolah enau dilihat dari segi pengadaannya berasarkan kebutuhannya, tuka-manuka gula enau dengan rokok, dan tuka-manuka gula enau dengan kebutuhan mandi dan mencuci. Selanjutnya, mengenai faktor penyebab bertahannya tuka-manuka pada pengolah gula enau tidak terlepas dari peran pedagang dalam tuka-manuka serta tidak menentunya permintaan gula enau yang membuat pengolah gula enau melakukan tuka-manuka.