Astuti, Yuni Dwi (2011) Pertenunan Silungkang Pada Masa Pergolakan PRRI (1958-1961. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_YUNI_DWI_ASTUTI_68077_1232_2011.pdf
Download (10MB)
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang pertenunan Silungkang pada masa pergolakan
PRRI(1958-1961). Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah Apa
strategi yang digunakan pertenunan Silungkang untuk bertahan dalam situasi darurat
pada masa pergolakan PRRI. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi yang
digunakan pertenunan Silungkang untuk bertahan pada masa pergolakan. Penelitian
ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian
sejarah ilmiah yang terdiri dari empat langkah sebagai berikut : (1) Heuristik yaitu
mencari dan mengumpulkan informasi baik dari sumber primer maupun dari sumber
skunder. (2) Kritik Sumber yaitu : melakukan pengujian data melalui kritik eksteren
dan kritik interen yang bertujuan untuk menentuan keabsahan sumber yang diteliti.(3)
Interpretasi yaitu : Menganalisis data dan menggabungkan fakta yang diperoleh. (4)
Historiografi yaitu : fakta yang telah mempunyai makna, dirangkai ke dalam sebuah
karya ilmiah berupa skripsi. Penelitian ini menemukan bahwa, strategi/usaha yang
dilakukan para penenun di Silungkang untuk tetap bertenun dalam kondisi darurat
pada masa pergolakan PRRI adalah : Pertama : Mengerahkan seluruh anggota
keluarga yang ada untuk bekerja. Biasanya untuk membeli benang ke pasar,
pencelupan(di upah) serta menjual hasil tenun kembai ke pasar dilakukan oleh para
Ibu-Ibu/ nenek, yang berani untuk beraktivitas di luar rumah, sedangkan untuk
menenun dilakukan oleh anak perempuan yang takut ke luar rumah.
Kedua, adaptasi dalam hal produksi. Sedikitnya benang yang beredar ketika itu
tidak membuat para penenun putus asa. Dari benang yang ada, dibuatlah hasil tenun
yang walaupun tidak beragam, namun ekonomis dan laku dijual. Seperti : Songket,
selendang “bundo kanduang”, gambar dinding, dan bahan dasar baju. Pada masa itu,
pertenunan Silungkang mendapat pasaran baru yaitu para tentara pusat yang membeli
hasil tenun sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke daerahnya. Ketiga membentuk
jaringan sosial, baik secara horizontal (diantara para penenun) maupun secara vertikal
(dengan para penjual benang dan hasil tenun serta dengan tentara APRI).
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1 |
| Depositing User: | Dina Aulia Sari S.IP |
| Date Deposited: | 23 Oct 2025 01:24 |
| Last Modified: | 23 Oct 2025 01:24 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27563 |
