Perilaku Sosial Anak yang Bermain Play Station (PS) di Desa Batang Kabung Kecamatan Pariaman Timur (Studi Kasus Dampak Teknologi Informatika Pada Pendidikan Keluarga).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang bermain PS
pada jam-jam sekolah, kebiasan tersebut juga berpengaruh terhadap perilaku
sosial anak. Anak yang keasyikan bermain PS dapat mendorong anak untuk
asosial, kurang bergaul dengan lingkungan, malas belajar, kurang konsentrasi,
menjadi pemicu tindakan kekerasan (agresif), berkurangnya perasaan ingin
menolong sesama, serta pemicu tindakan kriminal (mencuri). Tujuan penelitian ini
adalah mendiskripsikan perilaku sosial anak yang bermain PS khususnya dalam
bekerjasama, bersaing, kemurahan hati, empati dan simpati di Desa Batang
Kabung Kecamatan Pariaman Timur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian adalah remaja berusia 12-21 tahun. Jenis data berdasarkan aspek (1)
kerjasama, (2) persaingan, (3) kemurahan hati, (4) simpati, dan (5) empati. Teknik
analisis data adalah menggunakan statistik persentase.
Hasil penelitian adalah: Perilaku sosial anak yang sering bermain play
station dalam bekerjasama terlihat anak kurang mampu menjalin kerjasama
dengan orang lain dan memiliki egosentrisme tinggi. Dalam bersaing anak tidak
mau kalah dari orang lain dan menggap diri lebih baik dari orang lain. Dalam hal
kemurahan hati anak tidak mau memberi pertolongan pada orang yang dikenal
maupun orang asing. Dalam hal berempati anak tidak mampu memahami perasaan
orang lain, dan dalam hal bersimpati anak kurang memiliki rasa peduli terhadap
perasaan dan keinginan orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada anak
yang bermain Play Station (PS) agar dapat menjalin kerjasama yang baik dengan
lingkungan masyarakat maupun keluarga, menghargai pendapat orang lain, tidak
membedakan pertolongan baik pada orang yang dikenal maupun orang lain, dan
berusaha memahami dan peduli tehadap perasaan orang lain. Kepada orang tua
diharapkan dapat meluangkan waktu untuk berkumpul bersama anak dirumah,
mengontrol aktivitas anak diluar rumah, mendengarkan keluh kesah anak dan
memberi nasehat dan masukan agar anak dapat mengatur waktu bermain.