Yanti, Risa Febrina (2011) Tradisi Dan Perubahan Busana Pengantin Kerinci Di Kecamatan Sungai Penuh Kota Sungai Penuh. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_RISA FEBRINA YANTI-65699-2012.pdf
Download (214kB)
Abstract
Penelitian ini berawal dari masyarakat Kerinci bahwa masih banyak
masyarakat yang tidak mengetahui tentang busana pengantin tradisional Kerinci
baik yang menyangkut model, bahan, warna dan hiasan serta makna yang
terkandung pada tiap-tiap bagian busana pengantin tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tradisi dan perubahan busana pengantin
Kerinci Kecamatan Sungai Penuh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Penelitian di lakukan di Kecamatan Sungai Penuh kabupaten Kerinci.
Jenis data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini
peneliti sendiri. Teknik analisis data di lakukan dengan teknik model interaktif.
Berdasarkan penelitian diperoleh data yaitu : busana pengantin tradisi
wanita Kerinci terdiri dari (1) Baju kurung beludru, (2) Sarung songket, (3)
Selempang (4) Kuluk. Busana pengantin laki-laki terdiri dari: (1) Baju teluk
balango (2) Siwan (3) Sesamping (4) Ikat pinggang,(5) Kampe (6) Lito, (7) Keris
diikat dengan kain merah. busananya memakai hiasan sulaman benang emas.
Busana pengantin modifikasi wanita Kerinci terdiri dari: (1) Baju kurung
(2) Sarung, (3) Tokah, (4) Rompi, (5) Kuluk, (6) Perhiasan (7) Selop. Busana
pengantin laki-laki terdiri dari: (1) Baju roki. (2) Celana roki (3) Sesamping (4)
Rompi (5) Cinggang (6) Lito (7) keris yang diikat dengan kain merah, (8) selop.
Busana pengantin modifikasi bahannya disamakan yaitu beludru atau saten begitu
juga dengan warna. Hiasan yang dipakai adalah hiasan aplikasi bordiran lame,
payet, batu permata dan manik-manik.
Makna busana pengantin Kerinci wanita adalah: Baju kurung lambang
tanggung jawab. sarung lambang keberanian. Selempang lambang sikap waspada.
Kuluk lambang kemakmuran. Makna busana pengantin laki-laki adalah: baju
taluk balango lambang kepemimpinan. Siwan lambang kewaspadaan dalam
melangkah. Sarung lambang tanggung jawab dan semua pekerjaan ada
batasannya. Cinggang lambang sebagai penjaga anak dan kemenakan. Lito
lambang berfikir sebelum bertindak. Kampe lambang sikap jujur. Dan keris
lambang keberanian. Makna busana pengantin modifikasi tidak begitu berubah
masih masa dengan makna busana tradisi.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga-S1 |
| Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
| Date Deposited: | 22 Oct 2025 07:03 |
| Last Modified: | 22 Oct 2025 07:03 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27529 |
