Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model Cooperative Learning tipe STAD pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X.3 SMA Negeri 1 Sutera.

Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sutera pada semester 1 (satu) tahun pelajaran 2010/2011 masih rendah, siswa lebih banyak pasif dalam pembelajaran, karena penggunaan metode pembelajaran belum tepat. Akibatnya siswa kurang aktif dalam mengikuti dan mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model cooperative Learning tipe STAD dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dengan jumlah siswa 44 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 26 orang perempuan. Data diambil dengan teknik observasi dan tes. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa panduan observasi aktivitas guru dan siswa dalam PBM, lembaran tes dan catatan lapangan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik presentase. Hasil temuan pada siklus 1 dan 2 menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas hasil belajar siswa masih rendah dibawah KKM = 65 yaitu dengan rata-rata kelas 50. Dalam pelakasanaan penelitian tindakan kelas ini, aktivitas siswa meningkat untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas baik secara konseptual maupun praktik, peningkatan aktivitas siswa tersebut terlihat dari kemauan siswa untuk bertanya, menannggapi pertanyaan dan kemampuan siswa untuk mempraktikkannya, sehingga hasil belajar siswa pada siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 59,66 dan pada siklus 2 memperoleh nilai rata-rata 67, dengan persentase ketuntasan pada siklus 1 adalah 54,55% dan persentase ketuntasan pada siklus 2 adalah 79,55% Dari hasil yang diperoleh tersebut telah melebihi batas ketuntasan yang diharapkan yaitu 75% dari jumlah siswa mencapai KKM yaitu 65.