Fariska, Rosi (2021) Busana Tradisional Anak Daro Dan Maropulae di Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
B1_01_ROSI_FARISKA_17075214_3857_2021.pdf
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi karena banyaknya masyarakat dan generasi
muda yang tidak mengetahui tentang desain, simbol dan makna pada busana
tradisional anak daro dan maropulae di Kecamatan Kumun Debai kota Sungai
Penuh, hal tersebut dikarenakan busana tradisional tersebut tidak banyak lagi
masyarakat yang menggunakannya pada saat acara upacara perkawinan. Oleh
sebab itu penelitian ini untuk mengungkapkan tentang busana tradisional anak
daro dan maropulae yang meliputi siluet, bahan, ragam hias, warna, pelengkap
busana dan aksesoris busana, begitu juga dengan simbol dan makna yang
terkandung dalam busana.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualaitatif untuk
mendeskripsikan desain busana, simbol dan makna yang ada dalam busana
tradisional anak daro dan maropulae di Kecamatan Kumun Debai kota Sungai
Penuh dan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
analisis interaktif yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti.
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat bahwa (1) desain busana
tradisional anak daro dan maropulae yaitu: Siluet busana anak daro dan
maropulae memiliki siluet H, tekstil yang digunakan yaitu bahan beludru dan
tenunan songket. Warna busana anak daro warna merah dan hijau, sedangkan
maropulae warna hitam, desain hiasan renda berwarna emas dan motif tampuk
manggis pada bahan songket. Pelengkap busana anak daro yaitu kuluk dan
salimpang, dan pelengkap maropulae yaitu saluk/ditea, haek ambang dan cawek.
Aksesoris yang digunakan anak daro kalung dan aksesoris maropulae keris. (2)
Simbol dan makna dari Siluet busana anak daro dan maropulae yaitu adat yang
harus dijunjung tinggi. Tekstil busana anak daro dan maropulae sebagai penutup
aurat, menjunjung tinggi adat dan agama serta menjaga syahwat. Warna merah
simbol keberanian, hijau simbol kesuburan hitam simbol kesetiaan dan
keperkasaan, dan makna pada desain hiasan motif tampuk manggis hidup rukun
dan saling tolong menolong, hiasan dari renda berwarna emas dan hiasan manikmanik
yang
mana
hiasan
tersebut
memiliki
simbol
dan
makna
sebagai
penambah
estetika
atau menambah keindahan dari busana tersebut. Simbol dan makna
pelengkap busana anak daro yaitu kuluk simbol kehormatan dari pengantin
wanita, dan salimpang tanda kasih sayang. untuk pelengkap maropulae
saluk/ditea simbol moral yang tinggi, dan kain ambang simbol keberanian untuk
melangkah dalam membina rumah tangga dan cawek sebagai pengikat antara
suami dan istri. Aksesoris anak daro, kalung maknanya tanda keteguhan hati,
sedangkan aksesoris maropulae, keris maknanya laki-laki yang memiliki
keberanian, kehormatan dan penuh tanggung jawab.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Fakultas Pariwisata dan Perhotelan > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga-S1 |
| Depositing User: | Ridha Prima Adri S.Sos |
| Date Deposited: | 22 Oct 2025 08:38 |
| Last Modified: | 22 Oct 2025 08:38 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27499 |
