Evaluasi Produktifitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut Untuk Ketercapaian Target Produksi v Overburden di Pit Taman Tambang Air Laya PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit Penambangan Tanjung Enim Sumatera Selatan

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam usaha pertambangan batubara dan bertugas memasok kebutuhan batubara PLTU Suralaya. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk menggunakan 2 metode penambangan yaitu metode penambangan Konvensional dan Continuous Mining. Metode penambangan konvensional menggunakan Shovel sebagai alat gali muat dan Truck sebagai alat angkut. Pada metode penambangan Continuous Mining menggunakan Bucket Wheel Excavator (BWE), Belt Wagon (BW) dan Belt Conveyor yang keseluruhan alat ini dapat melakukan kegiatan penambangan seperti gali, muat dan angkut. Alat-alat ini merupakan satu kesatuan yang jika salah satu alat mengalami kerusakan, maka alat lainnya tidak akan beroperasi.
Metode penambangan yang digunakan pada Pit Taman TAL adalah dengan metode Konvensional. Permasalahan yang sering terjadi dan dihadapi oleh satuan kerja wasnamtor (pengawasan penambangan kontraktor) untuk Pit Taman TAL yaitu tidak tercapainya target produksi overburden. Dari data PT Bukit asam (persero) Tbk untuk bulan Januari 2017 rencana produksi overburden sebesar 1100000 BCM/bulan sedangkan realisasi produksi sebesar
1012655,0422 BCM/bulan.
Hal ini membuat perlunya ditinjau kembali dan dievaluasi beberapa faktor seperti ditingkatkannya waktu kerja efektif dan kondisi kerja dalam proses penambangan,seperti dengan melakukan efesiensi waktu kerja pegawai dan perawatan alat,sehingga bisa mendapatkan hasil untuk overburden yang sesuai target. Setelah dilakukan efisiensi waktu kerja maka didapatkan produksi sebesar 1151370,78 bcm/bulan sehingga produksi tercapai.