Muara Bungo : Profil Sebuah Kota Di Lintas Sumatera (1967- 2010)

Kota Muara Bungo merupakan kota yang terletak di sepanjang jalan lintas Sumatera.
Skripsi ini mengkaji tentang proses perkembangan kota Muara Bungo dalam pembangunan fisik
(pembangunan, jaringan jalan, jembatan dan sarana prasarana lainnya) dan pembangunan
ekonomi (berkaitan dengan sektor perdagangan, jasa dan industri). Pembangunan kota Muara
Bungo yang mengalami perkembangan dari sebelum dan setelah tahun 1967-2010, yang serta
kaitannya dengan kebijakan pemerintahan dalam mengupayakan pembangunan kota.
Perkembangan pada waktu-waktu inilah yang menarik untuk dikaji.
Tujuan dari penulisan skripsi ini, sesuai dengan rumusan masalah yaitu : menjelaskan
bangaimana perkembangan fisik kota Muara Bungo sesudah dibangunnya jalan lintas Sumatra
pada tahun 1967-2010.
Penelitian ini menggunkan metode penelitian sejarah, melalui empat tahap yaitu (1)
Heuristik, merupakan tahap pengumpulan data, berupa data primer dan data sekunder, (2) Kritik
Sumber, yaitu melakukan pengujian sumber melalui kritik internal dan kritik eksternal, (3)
Analisis dan interpretasi data terhadap data-data yang diperoleh, (4) Historiografi, merupakan
tahap penulisan karya ilmiah.
Hasil temuan mengungkapkan bahwa pada awal perkembanganya, kota Muara Bungo
telah berusaha mengadakan pembangunan di segala bidang baik fisik maupun ekonomi
walaupun bersifat lambat, karena belum jelasnya arah dan kebijakan pembangunan yang
dijalankan. Pada masa Kota Muara Bungo Sebagai Ibukota Kabupaten Bungo Tebo sudah mulai
tampak, dengan diselenggarakannya Pembangunan Jangka Panjang. Disana mulai tampak arah
kebijakan pembangunan kota di samping itu juga di keluarkannya beberapa peraturan
pemerintahan yang menjadi pedoman pembangunan kota Muara Bungo, baik ekonomi maupun
fisik. Setelah reformasi 1999 kota Muara Bungo Sebagai Ibukota Kabupaten Bungo,
perkembangan pembangunan kota Muara Bungo dibidang fisik dan ekonomi sudah mengalami
kemajuan yang pesat, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan di keluarkannya Undang-undang
Otonomi Daerah yang memberikan kebebasan pada tiap daerah untuk membangun daerahnya.
Arah kebijakan pembangunan kota sudah diatur dalam peraturan daerah yang mencakup segala
bidang. Dalam pembangunan fisik kota Muara Bungo terlihat dengan banyaknya pembangunanpembangunan
yang dilakukan oleh pemerintahan daerah, sedangkan dalam pembangunan
ekonomi terlihat dengan peningkatan PDRB kota Muara Bungo yang setiap tahun mengalami
peningkatan.
Dari tahap perkembangan pemerintahan kota Muara Bungo di atas, dapat dilihat bahwa
strategi dalam pembangunan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kota, apabila kebijakan
pembangunan belum ditata sedemikian rupa maka akan menghambat jalannya pembangunan
suatu kota.