Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini melalui Kegiatan Senam Irama di TK Kemala Bhayangkari 12 Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman

Berdasarkan kenyataan yang peneliti lihat pada TK Kemala Bhayangkari
Kota Pariaman bahwa keterampilan gerak kinestetik anak masih rendah. Hal ini
disebabkan karena kurangnya kemampuan guru dalam merancang dan
memanfaatkan media pembelajaran, teknik dan metode yang digunakan guru tidak
tepat, serta rendahnya kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar sambil
bermain sehingga membuat anak menjadi bosan, merasa terpaksa, dan kurang
bersemangat atau kurang memiliki keberanian dan percaya diri dalam setiap
aktivitas gerak kinestetik. Salah satu upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan
keterampilan gerak kinestetik anak dalam pembelajaran anak usia dini adalah
dengan meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini melalui kegiatan
senam irama.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
TK Kemala Bhayangkari 12 Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Apakah pembelajaran melalui
kegiatan senam irama dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak pada
kelompok B2 di TK Kemala Bhayangkari 12 Kota Pariaman. 2) Meningkatkan
kemampuan gerak kinestetik anak. 3) Melatih dan menumbuhkan keberanian
anak. 4) Meningkatkan kepercayaan diri anak. Dalam penelitian ini peneliti
mengunakan metode yaitu metode demonstrasi, metode praktek langsung dan
metode pemberian tugas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B2
TK Kemala Bhayangkari 12 Kota Pariaman tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak
20 orang yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan. Data
tentang keterampilan kinestetik anak dalam pembelajaran diperoleh dari lembar
observasi dan wawancara yang dianalisis dengan teknik persentase.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata persentase kemampuan kinestetik
anak dalam proses kegiatan senam irama, pada kategori sangat tinggi sebelum
tindakan adalah 7,5%, pada siklus I rata-ratanya 40%, sedangkan pada siklus II
rata-ratanya 83,5%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kinestetik anak
mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai dilakukan
tindakan pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan senam irama
dalam pembelajaran dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini.