Tingkat Daya Tahan Kardiovaskular Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Muaro Sijunjung

Penelitian ini diawali dari kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh
warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Muaro Sijunjung sehingga
berdampak terhadap kualitas dan kebugaran jasmani warga binaan. Banyak faktor
yang menyebabkan hal ini terjadi seperti rendahnya kualitas kesehatan dan
keterbatasan ruang gerak warga binaan saat berada di lapas. Penelitian ini
betujuan untuk mengetahui tingkat daya tahan kardiovaskular narapidana di Lapas
Klas II B Muaro Sijunjung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan
metode survei dengan teknik pengambilan data menggunakan tes dan pengukuran.
Sampel penelitian ini diambil menggunakan teknik Stratified Sampling
berdasarkan strata umur yaitu, umur 18 – 24 tahun berjumlah 30 orang. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan Harvard Step Up Tes. data dianalisis dengan
menggunakan rumus distribusi frekuensi dalam persentase.
Hasil penelitian dikelompokkan dalam lima kategori yaitu baik sekali, baik,
cukup, kurang, dan sangat kurang. Untuk Kategori baik sekali yaitu sebanyak 14
orang, (46,67%), 9 orang termasuk kategori baik (30%), 2 orang termasuk
kategori cukup (6,67%), 5 orang termasuk kategori sangat kurang (16.67%),
narapidana yang termasuk kategori kurang tidak ada. Jadi, secara keseluruhan
tingkat daya tahan kardiovaskular narapidana di LAPAS Klas II B Muaro
Sijunjung dari 30 orang sampel dengan persentase (46,67%) tergolong pada
kategori baik sekali. Saran kepada warga binaan untuk tetap menjaga dan
meningkatkan kemampuan daya tahan kardiovaskular baik melalui aktivitas
jasmani maupun faktor pendukung lainnya, juga kepada kalapas beserta jajaran
untuk terus memberikan dukungan dalam setiap kegiatan warga binaan yang
mengedepankan aktivitas jasmani guna meningkatkan daya tahan kardiovaskular.