Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Tendangan Sabit Atlet Pencak Silat Perguruan Silat Tuo Pusako Minang Kota Bukittinggi

Penelitian ini berawal dari kenyataan masih rendahnya kemampuan atlet pencak
silat Perguruan Silat Tuo Pusako Minang dalam melakukan tendangan sabit. Hal
ini diduga disebabkan oleh kekuatan otot tungkai dan kelincahan, Untuk itu
penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kekuatan otot tungkai dan
kelincahan terhadap kemampuan tendangan sabit atlet pada Perguruan Silat Tuo
Pusako Minang.
Jenis penelitian ini adalah korelasional yaitu untuk melihat seberapa besar
hubungan variabel satu dengan variabel lainnya. Populasi dalam penelitian ini
adalah atlet pencak silat di Perguruan Silat Tuo Pusako Minang Kota Bukittinggi
berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposif sampling yaitu
penarikan sampel menjadi 20 orang putra saja karena alasan perbedaan
kemampuan putra dengan putri. Cara pengambilan data penelitian ini adalah
dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur kekuatan otot tungkai dipergunakan
tes leg dynamometer dan untuk mengukur kelincahan dipergunakan tes dogging
run. Mengukur kemampuan tendangan sabit adalah dengan melakukan tendangan
sabit selama 15 detik. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
korelasi sederhana dan ganda.
Dari hasil penelitian diperoleh adalah hasil koefisien korelasi rhitung>
rtabel
(Hipotetis penelitian diterima) dan pengujian signfikasi koefisien korelasi variabel
XI dan Y, variabel X2 danY diperoleh nilai Fhitung > Ftabel. Dari hasil penelitian ini
membuktikan:Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai
dengan tendangan sabit atlet pencak silat Perguruan Silat Tuo Pusako Minang
Kota Bukittinggi, Terdapat hubungan yang bersifat negatif antara kelincahan
dengan tendangan sabit serta terdapat hubungan yang signifikan secara bersamasama antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan
tendangan sabit atlet pencak silat Perguruan Silat Tuo Pusako Minang Kota
Bukittinggi.