Hubungan Kemampuan Memahami Cerpen dengan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Solok

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Hubungan Kemampuan Memahami Cerpen dan Kemampuan Menulis Cerpen siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Solok. Yang dilatarbelakangi oleh fenomena yang sering terjadi dalam pembelajaran apresiasi sastra terutama dalam menulis cerpen. Kerangka
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) hakikat membaca pemahaman, (2) hakikat cerpen, (3) hakikat menulis dan, (4) kedudukan pembelajaran cerpen dalam kurikulum.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Kota Solok yang duduk di kelas VII, sedangkan sampel penelitian ini berjumlah 40 orang,
pengambilan sampel dilakukan berdasarkan teknik proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan item acak perkelas. Data penelitian ini diperoleh dengan dua cara, pertama data tentang pemahaman siswa terhadap
cerpen, di peroleh berdasarkan tes objektif yang telah diujicobakan, kedua data kemampuan menulis cerpen yang diberikan pada siswa dalam bentuk esai.Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut: (1) mencatat hasil skor mentah hasil pemahaman siswa tentang cerpen.Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor 1 untuk yang menjawab benar
dan 0 untuk yang menjawab salah, sedangkan untuk kemampuan menulis cerpen diberikan penilaian berdasarkan patokan nilai yang telah ditetapkan, (2) mengubah skor tes pemahaman tentang cerpen dan kemampuan menulis cerpen
menjadi nilai, (3) menentukan rata-rata hitung dari kemampuan memahami cerpen dan kemampuan menulis cerpen, (4) mengkonversikan nilai kemampuan memahami cerpen dengan kemampuan menulis cerpen ke dalam skala 10, (5)
mengklasifikasikan kemampuan memahami cerpen dengan kemampuan menulis cerpen, (6) membuat histogram, (7) mengkorelasikan data tentang kemampuan siswa memahami cerpen dan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan rumus produk moment, (8) melakukan pengujian hipotesis, (9) membandingkan
hasil pengujian hipotesis antara kemampuan memahami cerpen dengan kemampuan menulis cerpen dan (10) membahas dan menyimpulkan hasil analisis data. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh, pertama data tentang kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Solok
tergolong hampir cukup (HC) dengan nilai rata-rata 53,25, kedua data tentang kemampuan siswa dalam menulis cerpen secara keseluruhan indikator tergolong cukup I dengan nilai rata-rata 62,25, dan, ketiga terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan memahami cerpen dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Solok pada derajat kebebasan N-2 dan taraf signifikan 95%. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2,836 lebih besar dari
nilai t tabel pada derajat kebebasan 38 dan taraf signifikan 95%, yaitu 1,86. Jadi,dapat disimpulkan bahwa kalau kemampuan siswa dalam memahami karya sastra
khususnya cerpen tinggi, maka seseorang tersebut akan mampu menulis cerpen dengan baik namun sebaliknya kalau seseorang tersebut memiliki kemampuan rendah dalam memahami karya sastra khususnya dalam bentuk cerpen, maka ia
tidak akan mampu menulis cerpen dengan baik, atau kemampuannya hanya memenuhi standar saja, sedangkan di SMP Negeri 1 Kota Solok standar ketuntasannya dalam belajar (SKBM) yaitu 70.