Hubungan Stres Akademik dengan Perilaku Plagiat Pada Mahasiswa

Perguruan Tinggi menjadi tempat bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu
pendidikan. Selama proses pendidikan mahasiswa dihadapkan dengan berbagai
tuntutan dan tanggung jawab, seperti adanya tugas-tugas akademik yang harus
dikerjakan. Tugas-tugas akademik tersebut tentunya memiliki tingkat kesulitan dan
harus dikumpulkan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan, hal ini tentunya
memicu terjadinya tindakan-tindakan kecurangan dalam akademik seperti perilaku
plagiat. Faktor yang mempengaruhi perilaku plagiat ada dua yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Pada faktor internal disebutkan salah satu faktor penyebab
terjadinya perilaku plagiat adalah adanya tekanan/stres. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan mengenai stres akademik, perilaku plagiat serta bagaimana
hubungan stres akademik dengan perilaku plagiat pada mahasiswa.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan
analisis korelasional dengan populasi sebanyak 434 mahasiswa Bimbingan dan
Konseling angkatan 2017 dan 2018. Penarikan sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus slovin dan teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu
teknik Proportional Random Sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 208
mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2017 dan 2018. Instrumen
pengumpulan data adalah angket stres akademik dan angket perilaku plagiat
mahasiswa yang menggunakan skala likert. Data diolah menggunakan teknik
analisis deskriptif dan untuk menguji hubungan kedua variabel digunakan rumus
Pearson Product Moment Correlation dengan menggunakan program Statical
Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0 for windows.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) stres akademik mahasiswa
berada pada kategori tinggi, (2) perilaku plagiat mahasiswa berada pada kategori
sedang, (3) terdapat hubungan positif dan signifikan dengan derajat hubungan kuat
antara stres akademik dengan perilaku plagiat pada mahasiswa dengan koefisien
korelasi rhitung ≥ rtabel yaitu 0,653 ≥ 0,138 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, artinya
semakin tinggi stres akademik maka semakin tinggi perilaku plagiat pada
mahasiswa, begitupun sebaliknya semakin rendah stres akademik maka semakin rendah pula perilaku plagiat.