Sosok Perempuan Minangkabau dalam Kaba Klasik Cindua Mato Karya Syamsuddin St. Rajo Endah

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sosok perempuan Minangkabau dalam Kaba Klasik Cindua Mato karya Syamsuddin St. Rajo Endah. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan pendekatan mimesis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan membaca dan memahami objek yang diteliti kemudian diinventaris ke dalam format inventarisasi data. Selanjutnya menandai bagian-bagian, lalu mencatat kalimat atau pernyataan yang mendukung deskripsi tentang sosok perempuan Minangkabau dalam kaba tersebut. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, dalam Kaba Klasik Cindua Mato ditemukan lima tokoh perempuan, yaitu (1) tokoh Bundo Kanduang, (2) tokoh Si Kambang Bandahari, (3) tokoh Puti Bungsu, (4) tokoh Puti Linduang Bulan, dan (5) tokoh Puti Ranit Jintan. Kedua, dalam Kaba Klasik Cindua Mato ditemukan sosok lima tokoh perempuan, yaitu (1) sosok tokoh Bundo Kanduang, seorang pemimpin yang tidak pernah membeda-bedakan status sosial, terpandang dan disegani, bertanggung jawab, lemah lembut, peduli terhadap lingkungan, cantik dan cerdas, memiliki rasa belas kasihan, penyayang, demokratis, perasa, dan terkadang juga memiliki rasa amarah, (2) sosok tokoh si Kambang Bandahari, sosok perempuan yang patuh terhadap pemimpinnya, hemat, cermat, dan teliti, (3) sosok tokoh Puti Bungsu, sosok perempuan yang cantik dan cerdas, bijaksana, dan peduli terhadap lingkungannya. Namun, dia sedikit lemah menghadapi keinginan orang tuanya akibat fitnah dari orang lain yang juga menginginkannya, (4) sosok tokoh Puti Linduang Bulan, seorang ibu yang penyayang dan peduli terhadap lingkungannya, dan (5) sosok tokoh Puti Ranit Jintan, sosok perempuan yang labil, terkadang baik dan terkadang jahat