Permasalahan yang Dialami Guru Bimbingan dan Konseling dalam Melaksanakan Layanan Penguasaan Konten di SMA Negeri Kota Bukittinggi

Aspek yang paling penting dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kemampuan siswa dalam mengembangkan diri yang berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan belajar dan permasalahan belajar siswa. Namun di sekolah masih banyak ditemui siswa yang belum menguasai kemampuan tersebut sehingga berdampak pada rendahnya nilai hasil belajar siswa. Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang digunakan untuk membantu siswa mengatasi permasalahan. Namun kenyataannya layanan penguasaan konten di sekolah belum berjalan sebagaimana mestinya. Penelitian ini berjudul Permasalahan yang dialami Guru Bimbingan dan Konseling dalam Melaksanakan Layanan Penguasaan Konten di SMA Negeri Kota Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Permasalahan yang dialami Guru Bimbingan dan Konseling dalam Melaksanakan Layanan Penguasaan Konten di SMA Negeri Kota Bukittinggi, terutama dalam hal: (1) Wawasan, Pengetahuan, Keterampilan, Nilai dan Sikap guru Bimbingan dan Konseling, (2) Sarana dan Prasarana penunjang, (3) Penggunaan Waktu, (4) Kerjasama. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berusaha untuk memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Kota Bukittinggi. Sedangkan jenis datanya adalah data primer, yaitu yang diambil langsung dari sumber aslinya. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Angket terbuka. Berdasarkan hasil penelitian ini terungkap bahwa permasalahan yang paling menonjol dialami guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan penguasaan konten di sekolah adalah permasalahan dalam memanfaatkan waktu untuk melaksanakan layanan penguasaan konten di sekolah, terutama dalam memanfaatkan waktu di luar jam sekolah. Penggunaan waktu di luar jam sekolah merupakan hal yang sulit untuk dimanfaatkan. Di samping jadwal siswa yang padat dalam belajar di sekolah, siswa juga telah disibukkan dengan kegiatan lain seperti belajar tambahan dan kegiatan ekstra kurikuler yang tentunya menyita waktu dan tenaga siswa itu sendiri. Oleh sebab itu saran yang dapat diberikan hendaknya guru bimbingan dan konseling dapat bekerjasama dengan pihak sekolah lainnya terutama kepala sekolah untuk menyediakan waktu bimbingan dan konseling tidak hanya di dalam jam pelajaran sekolah, tetapi juga di luar jam pelajaran sekolah.