Peningkatan hasil belajar Volume Kubus Melalui Metode Inkuiri di Kelas V SD Negeri 14 Lubuk Aur Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan

Penelitian ini dilatar belakangi hasil belajar siswa yang masih rendah, siswa menganggap matematika sulit, hanya membuat pusing, dan matematika tidak lebih dari sekedar berhitung dan bermain dengan rumus dan angka-angka, serta guru hanya menggunakan satu metode saja dalam mengajar. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang mereka peroleh tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum tingkat satuan pembelajaran (KTsP) untuk mengatasinya dilakukan tindakan dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran volume kubus di kelas V SD Negeri 14 Lubuk Aur Kecamatan Bayang Kabupaten pesisir Selatan. Sesuai dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan metode inkuiri ini adalah 1)Tahap orientasi (menyiapkan kelas, menyampaikan topik, menjelaskan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan), 2) merumuskan masalah tentang materi yang akan dibahas, 3) merumuskan jawaban sementara (hipotesis), 4) mengumpulkan data untuk membuktikan hipotesis, dan 5) merumuskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif Perencanaan penelitian disusun meliputi : 1) lokasi penelitian, 2) subjek penelitian, 3) waktu, 4) alur penelitian, 5) studi pendahuluan/refleksi awal, 6) perencanaan, 7) tahap pelaksanaan, 8) tahap pengamatan, dan 9) tahap refleksi.. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan pencatatan lapangan. Sumber data dari hasil observasi dan hasil belajar siswa. Dari hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa pada akhir tindakan yang dicapai dari 20 orang siswa pada siklus I masih dikategorikan belum berhasil, karena hasil belajar siklus I yaitu 61% dan pada siklus II dilakukan perbaikan, hasil yang dicapai lebih baik yaitu 76% dengan kategori sangat baik.