Bahasa dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah ragam gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna, gaya bahasa yang dominan, dan fungsi penggunaan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang gaya bahasa yang terdapat dalam novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan data secara alamiah. Untuk melihat gaya bahasa yang terdapat dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata, peneliti menggunakan pendekatan objektif yaitu pendekatan yang membatasi diri pada penelaahan karya sastra itu sendiri, terlepas dari soal pengarang dan pembaca. Langkah-langkah yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah: (1) membaca secara terperinci novel Padang Bulan karya Andrea Hirata; (2) mengidentifikasikan kata yang mengandung gaya bahasa sesuai dengan teori Gorys Keraf; (3) menemukan fungsi gaya bahasa; (4) menemukan gaya bahasa yang dominan; (5) mendeskripsikan dan menginterpretasikan data; serta (7) menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata adalah 13 jenis gaya bahasa yaitu enam jenis gaya bahasa retoris yang terdiri dari gaya bahasa asindeton (2 buah), gaya bahasa polisindeton (1 buah), gaya bahasa eufemisme (2 buah), gaya bahasa silepsis (1 buah), gaya bahasa koreksio (1 buah), dan gaya bahasa hiperbola (12 buah). Tujuh jenis gaya bahasa kiasan yang terdiri dari gaya bahasa simile (32 buah), gaya bahasa metafora (1 buah), gaya bahasa personifikasi (18 buah), gaya bahasa sinekdoke (1 buah), gaya bahasa metonimia (1 buah), gaya bahasa ironi (3 buah), dan gaya bahasa antonomasia (1 buah). Dari ketiga belas jenis gaya bahasa yang ditemukan, gaya bahasa yang dominan adalah gaya bahasa persamaan atau simile (32 buah). Fungsi gaya bahasa tersebut adalah untuk mengkonkretkan, menegaskan, menghaluskan serta memperindah kalimat yang terdapat dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata.