Penggunaan Analisis Regresi dalam Menentukan Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah di Era Otonomi Daerah Kota Padang

Indonesia terdiri dari 33 provinsi dan 434 kabupaten/kota sejak tanggal 1
Januari 2001 secara efektif mulai melaksanakan otonomi daerah. Hal ini menuntut
pemerintah daerah untuk lebih mandiri. Kemandirian ini dapat dilihat dari
ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat (pempus) berpengaruh
terhadap Belanja Daerah (BD) di Indonesia khususnya kota Padang. Data yang
dianalisis bersumber dari Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD ) pada periode tahun 2001-2008.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda.
Analisis regresi berganda tujuannya adalah mencari suatu fungsi yang dapat
menghubungkan Y terhadap semua variabel bebas (X). Analisis regresi sangat
berguna dalam berbagai penelitian antara lain: untuk mengukur kekuatan hubungan
antara variabel respons dan variabel prediktor, untuk mengetahui pengaruh suatu
atau beberapa variabel prediktor terhadap variabel respons, dan untuk memprediksi
pengaruh suatu variabel atau beberapa variabel prediktor terhadap variabel respon.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh terhadap Belanja Daerah (BD). Dana
Alokasi Umum (DAU) mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada Pendapatan
Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah (BD), sehingga dapat dikatakan terjadi
flypaper effect. Dengan adanya penelitian ini, memberikan masukan bagi
pemerintah dalam pembelanjaan kebutuhan daerah.