Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Jeruk di Kenagarian Kototinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota 1982-2009

Skripsi ini mengkaji tentang kehidupan sosial ekonomi petani jeruk di Kenagarian Kototinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima puluh Kota (1982-2009). Penelitian ini bertujuan mengungkapkan tentang latar belakang munculnya usaha tani jeruk, perkembangannya dan pengaruhnya terhadap tingkat kehidupan sosial-ekonomi petani jeruk di Kototinggi. Kondisi kehidupan sosial ekonomi dalam penelitian ini dilihat melalui indikator pendapatan, pendidikan dan gaya hidup diantaranya perumahan, kepemilikan fasilitas dan dalam bidang keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan sejarah yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama data dikumpulkan dari berbagai sumber, sumber primer seperti arsip dan wawancara, wawancara dilakukan dengan 14 orang informan yang mengetahui dan terlibat langsung dalam usaha tani jeruk. Data sekunder berasal dari buku-buku dan skripsi yang menunjang data primer. Tahap kedua, melakukan pengujian terhadap data yang diperoleh baik melalui kritik eksternal maupun internal. Setelah itu analisa dan interpretasi data yang didapat. Tahap akhir yaitu penyajian hasil penelitian kedalam bentuk skripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani jeruk di Kototinggi ini awalnya hanya dilakukan oleh segelintir petani saja, masyarakat yang lain tidak mau ikut menanam karena adanya rasa takut masyarakat mencoba suatu produk pertanian yang baru. Setelah panen jeruk nampak memuaskan, maka masyarakat yang lain ikut berbondong-bondong menanam jeruk. Usaha tani jeruk di Kototinggi sangat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Perkembangan usaha tani jeruk ini ditandai dengan berkembangnya daerah pemasaran produksi jeruk ke luar daerah Sumatera Barat seperti Riau, Jambi bahkan ke luar negeri seperti Malaysia. Dengan adanya usaha tani jeruk ini dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi petani jeruk, ini dapat dilihat dari segi pendapatan, pendidikan dan gaya hidup, pendapatan mereka mengalami peningkatan, mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka, membeli barang-barang mewah dan membangun rumah.