Penggunaan Gandang Tabuik dalam Upacara Tabuik di kota Pariaman

Tujuan penelitian adalah untuk menentukan penggunaan gandang tabuik dalam upacara
tabuik di kota Pariaman yang di selenggarakan pada tanggal 1 sampai 10 Muharam tahun hijriah
setiap tahunnya.
Kesenian Gandang Tabuik adalah kesenian anak nagari yang sudah turun-temurun dan
telah termasuk kedalam adat yang diadatkan. Gandang Tabuik juga salah satu kesenian tradisi
masyarakat Minangkabau. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di Pariaman. Hebatnya,
kesenian ini menjadi tradisi yang tidak pernah ditinggalkan oleh masyarakat Pariaman bahkan
menjadi bagian penting disetiap acara-acara adat di Pariaman. Gandang Tabuik masuk ke dalam
kelompok musik Ansambel perkusi karena merupakan penggabungan dari beberapa alat musik
yaitu : Gandang Tasa dan Gandang Tambua.
Gandang Tasa dalam sekelompok Gandang Tambua adalah komando dari kesatuan
tersebut, yang di sebut dengan gandang tabuik. Gandang Tasa berperan penting disini,
mengawali, mengahiri, mengatur dan tempo. Dalam upacara Tabuik Gandang Tabuik selalu
berperan penting, ini bisa di lihat dari struktur prosesi dalam upacara Tabuik dari pembuatan
daraga, maambiak tanah ,manabang batang pisang, maatam, ma arak jari-jari, ma arak
soroban,tabuik naik pangke serta sampai ke pesta tabuik. Hal ini tidak dapat di pisahkan satu
sama lainnya. Dalam upacara Tabuik, Gandang tabuik tidak dapat di gantikan dengan musik
lainnya, jika musik Gandang Tabuik tidak ada dalam Prosesi Tabuik ,berarti tidak lengkapnya
ritual tabuik di pariaman.