Oktavianti, Wira (2011) Pemberdayaan Petani melalui Gapoktan di Nagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_WIRA_OKTAVIANTI_68119_2205_2011.pdf
Download (1MB)
Abstract
Berbagai bentuk program bantuan telah diterapkan untuk meningkatkan
taraf hidup petani seperti subsidi sarana produksi, bantuan modal langsung dan
kredit usaha tani. Hasilnya petani Indonesia masih berpendapatan rendah dan
tergantung pada bantuan pemerintah. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan
pemerintah mencanangkan Program Usaha Agribisnis Perdesaan sebagai salah
satu solusi dalam menekan angka kemiskinan dikalangan petani. Program PUAP
ini dikelola oleh Gapoktan pada tingkat desa. Gapoktan bertujuan untuk
memberdayakan petani dan membuat petani agar dapat mandiri, bekerjasama
dalam meningkatkan kreativitasnya dan disiplin. Tetapi masalahnya menjadi
ketergantungan terhadap bantuan yang diberikan. Petani belum mampu disiplin,
mandiri, dan meningkatkan kerjasama dan kreativitasnya. Dari masalah di atas
maka pertanyaan dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses pemberdayaan yang
dilakukan Gapoktan? dan apa kendala-kendala yang dihadapi Gapoktan dalam
proses pemberdayaan petani? Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui
pemberdayaan yang dilakukan Gapoktan.
Teori yang digunakan untuk membantu dalam menganalisa hasil temuan
adalah Teori Fungsionalisme Robert K. Merton dengan konsep disfungsional dan
Teori pemberdayaan dari Bookman dan Prijono.
Jenis dan tipe penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe studi
kasus intrinsik. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling
dengan jumlah informan 24 orang. Data diperoleh dengan menggunakan teknik
observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Validitas data
menggunakan triangulasi data dan analisis dengan model interaktif Matthew
B.Miles Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan petani melalui
Gapoktan terjadi melalui beberapa tahap yaitu: a.) Memberikan Sosialisasi
penumbuhan organisasi petani. b.) Memberikan Modal. c.) Penyusunan sarana
produksi (saprodi) dan d.) Pemasaran hasil. Dalam proses pemberdayaan ada
beberapa kendala-kendala yang dihadapi Gapoktan a.) Dari segi Administrasi
(Kredit macet) b.) Dari segi kesadaran petani rendah. c.) Pengetahuan kurang
yaitu pengetahuan dari petani dan pengurus Gapoktan. d.) Mentalitas petani.
Pemberdayaan petani melalui Gapoktan di Nagari Koto Tuo ini tidak dapat
terwujud karena petani di sini kurang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan. Program pemerintah hanya bersifat tertulis dan pelaksanaannya tidak
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasilnya petani di sini belum mampu
mengembangkan usaha taninya untuk menjadi sebuah produk yang berkualitas
seperti Gapoktan Diamers.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
| Depositing User: | Risna Juita S.IP |
| Date Deposited: | 17 Oct 2025 07:32 |
| Last Modified: | 17 Oct 2025 07:32 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27147 |
