Gusviatri, Winda (2011) Travel Liar di Kota Padang Panjang: Studi Interaksi Sosial Induak Samang, Sopir Travel Liar dan Agen Travel Liar di Padang Panjang. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_WINDA_GUSVIATRI_68152_5009_2011.pdf
Download (1MB)
Abstract
Travel merupakan salah satu transportasi masyarakat Kota Padang Panjang
trayek Padang Panjang-Padang. Karena tidak adanya bus AKDP khusus trayek
Padang Panjang-Padang maka muncullah travel liar. Dari munculnya travel liar ini
maka muncullah mata pencaharian baru yaitu sebagai induak samang travel, sopir
travel dan agen travel. Induak samang travel adalah orang yang mempunyai mobil
yang digunakan untuk travel liar, sopir travel adalah orang yang membawa mobil
travel, dan agen travel adalah orang yang mencarikan penumpang untuk travel
yang berdiri di daerah mereka. Pertanyaan penulisan dalam kajian ini adalah
bagaimana interaksi sosial antara induak samang, sopir travel liar dan agen travel
liar trayek Padang Panjang-Padang?. Tujuan penulisan ini adalah untuk
mengetahui bagaimana interaksi antara induak samang, sopir travel liar dan agen
travel liar trayek Padang Panjang-Padang.
Penulisan ini menggunakan kajian sosiologis Interaksionis Sombolis dari
Herbert Blumer dan Pertukan Perilaku dari George C. Homans. Melalui konsep
tersebut dapat digunakan pula dalam mengkaji masalah travel liar di Kota Padang
Panjang. Penulisan ini menggunakan kualitatif, dengan tipe penulisan studi kasus
instrinsik. Pengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Informan dalam penulisan ini berjumlah 28
informan, 20 orang sopir travel, 6 orang induak samang, dan 2 orang agen travel.
Validitas data penulis melakukan triangulasi data. Analisis data yang digunakan
adalah model teknik analisa interaktif oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penulisan menunjukan bahwa terjadi interaksi antara induak samang,
sopir adan agen ada yang berbentuk kerja sama dan konflik. Interaksi antara
induak samang, sopir dan agen ini tidak hanya secara ekonomi tetapi juga secara
sosial. Dalam berinteraksi biasanya mereka menggunakan sapaan apak, ibuk,
mandan, sanak, uda, kanakan, dll. Sapaan tersebut sebagai pengganti nama dalam
berinteraksi. Sapaan tersebut menjadikan akrab dan rasa kekeluargaan mereka
lebih jelas. Induak samang, sopir dan agen bertindak berdasarkan makna atau
simbol.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
| Depositing User: | Risna Juita S.IP |
| Date Deposited: | 16 Oct 2025 08:11 |
| Last Modified: | 16 Oct 2025 09:26 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27075 |
