Gordang Sambilan dalam Masyarakat Rao Kabupaten Pasaman

Penelitian ini berjudul Gordang Sambilang dalam masyarakat Kampung
Tongah Rao pada acara pesta perkawinan. Bertujuan untuk menemukan atau
menganalisis bentuk penyajian dan fungsi Gordang Sambilan dalam acara pesta
perkawinan.
Jenis penelitian tentang musik Gordang Sambilan menggunakan metode
kualitatif berbentuk deskriptif. Objek penelitian adalah pertunjukan musik
gordang sambilan dalam acara pesta perkawinan dimasyarakat Kampung Tongah
Rao Kabupaten Pasaman.
Kampung Tongah Rao adalah salah satu jorong yang terdapat di
kanagarian Jorong Enam Tarung-tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.
Jorong ini terletak antara nagari Tarung-tarung dengan Nagari Pasar Rao.
Sebagian besar penghasilan masyarakat Kampung Tongah Rao terdapat dari hasil
pertanian, perkebunan, hanya sebagian kecil yang berwiraswasta dan menjadi
pegawai negeri sipil (PNS). Masyarakat Kampung Tongah Patuh dan taat pada
ajaran adat yang dalam ungkapannya “ Alam Takambang Jadi Guru “.
Godang Sambilan adalah salah satu alat musik yang terbuat dari kayu
yang ditengah-tengahnya di lubangi, kemudian penutup lobangnya terbuat dari
kulit lembu dan untuk peneganhnya di ikat oleh rotan, dan alat pemukul terbuat
dari kayu dan di tambah dengan alat musik lain seperti momongan dan ogung dan
lain- lain.
Dalam penyajian musik Godang Sambilan terdapat beberapa unsur yaitu:
pemain, alat musik, tempat dan waktu pertunjukan dan penonton. Salah satu
bentuk penyajian kesenian musik godang sambilan dalam masyarakat Kampung
Tongah Rao, Kenagarian Tarung-tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman
adalah dalam acara pesta perkawinan. Sebelum acara dilaksanakan terlebih dahulu
di adakan acara perkumpulan namora natoras disebut juga marpokat
(bermusawarah ) dari pihak yang melaksanakan acara pesta perkawinan.
Bagi masyarakat Kampung Tongah Rao Kabupaten pasaman Godang
Sambilan berfungsi segabai pengungkapan emosional, hiburan, dan media
komunikasi pada masyarakat.