Tradisi Maniliak Bulandi Kenagarian Ulakan Padang Pariaman

Defita, Roza Afri (2011) Tradisi Maniliak Bulandi Kenagarian Ulakan Padang Pariaman. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_ROZA_AFRI_DEFITA_73642_1323_2011.pdf] Text
final_B1_ROZA_AFRI_DEFITA_73642_1323_2011.pdf

Download (730kB)

Abstract

Tradisi Maniliak Bulan merupakan hal penting bagi masyarakat Nagari
Ulakan, tradisi ini rutin dilakukan setiap tahun menyambut bulan suci Ramadhan, dan
menjadi tradisi yang turun temurun sejak Islam mulai berkembang di Kenagarian ini.
Selain itu, tradisi ini seringkali menciptakan perbedaan dalam penetapan awal
Ramadhan yang masih menggunakan mata telanjang dalam ru’yah hilal namun tradisi
ini masih tetap bertahan walaupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin pesat dalam kehidupan masyarakat. Sebagai sebuah tradisi, Tradisi Maniliak
Bulan ini juga memiliki makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini
sehingga masyarakat setempat mempertahankan tradisi ini.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian
kualitatif deskriptif dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Penulis
menggunakan teknik wawancara dan observasi, dalam pengumpulan data terkait
dengan tradisi ini dengan memilih informan kunci terlebih dahulu. Dengan teknik
tersebut maka didapat data primer dan data sekunder yang terkait dengan
permasalahan penelitian ini.
Dalam penelitian tersebut penulis memperoleh data tentang proses
pelaksanaan tradisi ini dimulai dengan rapatnya para ulama di mesjid Syekh
Burhanuddin, pada hari yang telah ditentukan masyarakat dan para ulama akan
melaksanakan ziarah kubur ke makam syekh tersebut, setelah itu menuju pantai untuk
menunggu hilal muncul bersamaan dengan waktu shalat magrib, mereka
melaksanakan sholat magrib berjamaah, dan jika hilal tampak stelah magrib maka
akan diberitahukan kepada masyarakat luas melalui suara beduk. Alasan-alasan tradisi
ini
menuai kontroversi dalam masyarakat adalah alasan religius dan alasan
intelektualitas serta tradisi ini memiliki makna dan nilai-nilai yang mendorong
masyarakat setempat mempertahankan tradisi ini. Nilai-nilai tersebut berupa nilai
keagamaan, nilai kerohanian, nilai intelektualitas dan nilai ekonimis.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Tradisi
Maniliak Bulan ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Kenagarian Ulakan walaupun
menuai dua alasan kontroversi yaitu alasan religius dan alasan intelektualitas, namun
tradisi ini juga memiliki makna dan nilai-nilai yang membuat masyarakat untuk
mempertahankan tradisi ini. Namun perlu diadakan pencerahan kembali terhadap
tradisi ini sehingga tradisi ini tidak menjadi pembeda atau menjadi hal yang
kontroversi dalam masyarakat melalui pendekatan persuasif.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos
Date Deposited: 15 Oct 2025 07:58
Last Modified: 15 Oct 2025 07:58
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/26976

Actions (login required)

View Item
View Item