Front Kamang pada Masa Agresi Militer Belanda Ke II

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya peristwa Agresi Militer Belanda
yang kedua, serta dikuasainya Kota Bukittinggi oleh Belanda, yang
mengakibatkan Kolonel Dahlan Jambek beserta stafnya terpaksa mengungsi
kedaerah Kamang, di Kamang Kolonel Dahlan Jambek dan masyarakat Kamang
membentuk basis pertahanan dalam menghadapi Belanda.
Skripsi ini disusun berdasarkan rumusan permasalahan yaitu: Mengapa
Kamang dijadikan sebagai sebuah daerah Front terdepan pada masa revolusi dan
bagaimana peranan yang di ambil Kamang sebagai daerah Front terdepan pada
masa revolusi.
Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan Kamang
dijadikan sebagai sebuah daerah Front terdepan pada masa revolusi dan
mendeskripsikan peranan yang diambil Kamang sebagai daerah terdepan pada
masa revolusi.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan memamfaatkan data
data dari berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber skunder. Data
primer dari penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan beberapa tokoh
yang terlibat langsung. Sebagai sumber skunder dari penelitian ini adalah buku
buku yang relevan dengan kajian penulis, disamping itu juga menggunakan artikel
dari arsip-arsip yang berkenaan dengan kajian penelitian ini.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa daerah Kamang Sangat berperan
penting dalam perjuangan kemerdekaan pada masa agresi militer Belanda ke dua,
khususnya sebagai suatu front terdepan dalam membendung serangan Belanda
yang ingin menguasai Kototinggi, serta Kamang merupakan daerah yang berperan
dalam menganggu konsentrasi Belanda.