Nilai-nilai Agama dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai agama yangtercermin pada perilaku tokoh utama dalam Novel Perempuan Berkalung Sorbankarya Abidah El Khalieqy. Untuk itu teori yang di gunakan dalam penelitian inimeliputi: (1) hakikat novel, (2) struktur novel, (3) pendekatan analisis fiksi, (4)sosiologi sastra, (5) hakikat nilai-nilai agama, dan (6) nilai-nilai agama dalamnovel.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat analisis isi(content analisi). Isi yang digali disini adalah informasi tentang nilai-nilai agama,meliputi persoalan akidah, syariah dan akhlak. Metode yang digunakan adalahmetode deskriptif. Objek penelitian ini adalah novel Perempuan BerkalungSorban karya Abidah El Khalieqy. Fokus penelitian adalah nilai-nilai agama yangtercermin pada perilaku tokoh utama dalam Novel Perempuan Berkalung Sorbankarya Abidah El Khalieqy yang meliputi nilai aqidah, nilai syariah, dan nilaiakhlak.Nilai-nilai agama yang terkandung dalam novel Perempuan BerkalungSorban meliputi: (1) akidah, yaitu yang berhubungan dengan keimanan. Dapatkita lihat pada tokoh utama dalam novel ini yaitu Anisa digambarkan pengarangsebagai orang yang taat dan berserah diri kepada Allah, tidak menyekutukanAllah, dan percaya bahwa Allah itu Maha Bijaksana (2) syariah, tokoh-tokohdalam novel ini menjalankan perintah agama, seperti Anisa, di dalam kehidupansehari-hari Anisa melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam, membacaAlqur’an dan berpakaian menutup aurat. Begitu juga dengan tokoh Khudori (3)akhlak, pengarang menggambarkan semua tokoh dalam novel ini berakhlak sesuaidengan agama, seperti Anisa yang selalu bersyukur, tawakal kepada Allahwalaupun berbagai cobaan datang silih berganti, Anisa juga tidak pernah berputusasa sebab ia yakin Allah tidak akan memberi coban di luar batas kemampuanumat-Nya. Anisa rela mengorbankan dirinya demi kebahagian orang tuanya, diantaranya menerima perjodohan dengan orang yang sebelumnya tidak ia cintai,dengan selalu ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan suami, termasuk jikasuami berkehendak melakukan poligami, Tidak boleh berkata lebih keras darisuaminya, sekalipun dalam menyatakan ketidaksetujuan, Tidak boleh mengulurulur waktu bahkan menolak ketika suami mengajak berjimak walau sesibukapapun.