Minat Siswa Putri SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo terhadap Mata Pelajaran Penjasorkes

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang gambaran minat siswa putri terhadap pembelajaran penjasorkes di SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo Terhadap Mata Pelajaran Penjasorkes. Jenis penelitian ini adalah deskriptif . Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011. Populasi penelitian adalah 110 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling, jadi sampel dalam penelitian ini adalah 25% dari 110 siswa, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 36 orang. Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah angket atau kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi dalam bentuk persentase. Dari analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Minat siswa puteri terhadap mata pelajaran penjasorkes di SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo dengan indikator keinginan diklasifikasikan baik dengan perolehan rata-rata = 3,67 dengan persentase (73,45%). 2. Minat siswa puteri terhadap mata pelajaran penjasorkes di SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo dengan indikator sikap diklasifikasikan baik dengan perolehan rata-rata = 3,17 dengan persentase (63,46%). 3. Minat siswa puteri terhadap mata pelajaran penjasorkes di SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo dengan indikator tanggapan diklasifikasikan baik dengan perolehan rata-rata = 3,03 dengan persentase (61,00%). 4. Berdasarkan kesimpulan dari ketiga indikator diatas maka didapat rata-rata variabel minat siswa puteri terhadap mata pelajaran penjasorkes di SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo yaitu = 3,29 dengan persentase (65,97%). Maka dapat disimpulkan bahwa minat siswa puteri terhadap mata pelajaran penjasorkes di SD no. 155/II Tagan Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Muaro Bungo diklasifikasikan “Baik”