Rentang Temperatur Tinggi Preparasi Imobilisasi Ion Cr3+ dengan Campuran Kapur (CaO) dan Tanah Liat

Limbah logam berat meningkat di sektor industri. Limbah yang di hasilkan
ada yang di buang secara langsung ataupun tidak langsung. Logam berat seperti
kromium (Cr3+) jika terkontaminasi melebihi ambang batas dapat memicu asma,
pneumonitis, disfungsi ginjal, radang laring, alergi kulit, dan dermatitis. Oleh
karena itu, diperlukan metode yang dapat menangani toksisitas limbah logam
berat dengan melihat sifat leaching out logam kromium dengan campuran kapur
(CaO) dan tanah liat (clay).
Metode stabilisasi/solidifikasi dianggap tepat dalam imobilisasi limbah
logam berat. Pada penelitian ini karakterisasi campuran menggunakan instrument
Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Thermo Gravimetric Analyzer (TGA)
untuk melihat interaksi sampel serta Atomic Absorption Spectrometry (AAS)
untuk melihat sifat leaching out dari campuran kapur, tanah liat, dan logam
kromium.
Karakteristik pada instrument FTIR menandakan adanya gugus Si-O-Si
dan Si-O-Al pada bilangan gelombang 1046-859 cm-1, gugus C-O pada bilangan
gelombang 1428-1412 cm-1, Ca-O pada bilangan gelombang 539-520 cm-1, serta
gugus M-O dari Cr-O pada bilangan gelombang 452-424 cm-1. Instrument TGA
menghasilkan tiga zona tiap pengurangan massa. Zona pertama terjadi
penghilangan massa sebesar 1,047 mg pada daerah sekitar 32-130 ˚C. Pada zona
kedua kehilangan massa sebesar 0,817 mg pada daerah 217-365 ˚C. Zona ketiga
terjadi pada daerah sekitar 385-522˚C dengan kehilangan massa sebesar 0,776 mg.
Pada instrument TGA terjadi dekomposisi tanah liat darisuhu 300-500˚C. Hasil
AAS pada sampel menunjukkan persentase leaching out terbesar pada suhu 575°C
dan terendah yaitu 8,42 pada suhu 675°C.