Miskonsepsi Siswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Oksidasi di Kelas X SMAN 1 Bayang

Miskonsepsi pada siswa merupakan salah satu permasalahan dalam pembelajaran kimia. Miskonsepsi adalah pemahaman siswa tentang suatu konsep yang berbeda dengan pemahaman yang umumnya dimiliki oleh masyarakat ilmiah. Apabila miskonsepsi ini dibiarkan, maka akan mengganggu proses pembentukan konsep siswa yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Untuk melihat miskonsepsi yang terjadi pada siswa, maka dilakukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pada konsep-konsep mana saja siswa mengalami miskonsepsi dan berapa persen miskonsepsi siswa pada tiap-tiap konsep dalam pokok bahasan reaksi oksidasi reduksi di kelas X SMAN 1 Bayang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di SMAN 1 Bayang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 1 dan X SMAN 1 Bayang yang terdaftar pada semester Januari-Juni 2010. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes diagnostik bertingkat dua. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan perhitungan persentase (%) untuk mengetahui besarnya miskonsepsi siswa pada masing-masing konsep. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat miskonsepsi pada konsep dalam pokok bahasan reaksi oksidasi reduksi. Pada kelas X 6 miskonsepsi yang paling banyak ditemukan adalah pada konsep reaksi disproporsionasi sebesar 68,92%, sedangkan miskonsepsi yang paling sedikit ditemukan pada konsep bilangan oksidasi sebesar 8,11%. Pada kelas X 6 1 miskonsepsi yang paling banyak ditemukan pada konsep reaksi redoks sebesar 53,15%, sedangkan miskonsepsi yang paling sedikit ditemukan pada konsep bilangan oksidasi sebesar19,37%.