An Analysis of Categories of Non-Observance of Maxims of Cooperative Principles Found on ‘Democrazy’ Program of Metro TV Station

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dari prinsip-prinsip kerjasama yang
diusulkan oleh Grice pada tahun 1975 yang mengatur terjalinnya komunikasi yang sukses
Komunikasi yang sukses ini yakni pembicara, lawan bicara, ataupun lingkungannya memahami
pembicaraan tersebut. Sehubungan dengan ide tersebut, penulis berupaya menjelaskan tentang sejauh
mana penerapan prinsip kerjasama dalam dialog di program tv Democrazy.
Data penelitian in adalah tuturan selama dialog yang dilakukan oleh moderator, para anggota
legislatif Democrazy, dan informan yang diperoleh dengan cara merekam percakapan tersebut secara
langsung. Pemerolehan data dilakukan selama 3 bulan, yakni 1 episode dalam tiap bulan nya.
Disamping itu, pencatatan tentang konteks dan beberapa catatan yang diperlukan juga dilakukan.
Data yang diperoleh kemudian di transkripsikan kedalam bentuk bahsa tulis. Selanjutnya,
dilakukan penerjemahan kedalam bahasa Inggris baik secara literal maupun kontekstual. Terakhir,
data dianalisis dengan menggunakan analisis model Grice. Dalam penganalisaan, konteks juga
dilibatkan.
Dari penganalisisan data, diperoleh beberapa hal penting. Penerapan transaksi kerjasama
dalam percakapan antar pembicara dalam Democrazy terdapat, pelanggaran, penggelumbungan,
perbenturan, pengabaian, infringements dan penundaan atau suspending. Dari keenam kategori itu
yang sering terjadi yaitu penggelembungan terhadap prinsip kerjasama. Penggembungan itu terjadi
pada maksim quantitas. Informan memberikan informasi yang banyak dan tidak terlalu dibutuhkan
sesuai dengan inisiasi pertanyaannya. Banyaknya informasi yang diberikan oleh informan berfungsi
agar partisipan lebih mengerti. Penggelembungan itu juga tejadi pada maksim hubungan.
Penggelembungan terhadap maksim itu dimaksudkan untuk menyindir kebijakan yang diambil oleh
DPR.