Transportasi Hasil Perkebunan Kelapa (Cocos Nucifera) di Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir.

Pembangunan pertanian sampai saat ini masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional karena sebagian besar masyarakatnya sangat bergantung pada sektor pertanian. Dimana perkebunan mempunyai kedudukan yang penting di dalam pengembangan pertanian baik pada tingkat nasional maupun regional. Subsektor yang sering diusahakan petani adalah komoditas kelapa. Kabupaten Indragiri Hilir merupakan daerah pantai dan rawa pasang surut yang merupakan kabupaten agraris yang memiliki pertanian raksasa kebun kelapa yang dikenal dengan Hamparan Kebun Kelapa Dunia. Namun petani mengalami beberapa hambatan seperti kondisi alam yang dibelah oleh sungai, selat, terusan dan rawa-rawa. Kecamatan Tempuling dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa terbesar di Kabupaten Indragiri Hilir yang telah menghasilkan produksi kelapa dalam bentuk kelapa butiran dan kopra. Dalam melakukan pengangkutan hasil perkebunan kelapa, masyarakat Kecamatan Tempuling memanfaatkan sungai sebagai prasarana transportasinya. Tetapi dalam melakukan transportasi tersebut terdapat beberapa kendala seperti jarak, waktu, biaya dan sarana transportasi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari, menganalisa dan mendeskripsikan kendala dalam transportasi hasil perkebunan kelapa serta mencari dan menjelaskan upaya dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, Subjek dalam penelitian ini yaitu petani kelapa yang bertempat tinggal di Kecamatan Tempuling yang merupakan salah satu sentra produksi kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan wawancara penulis dengan responden, maka hasil penelitian ini adalah: (1) Kendala-kendala dalam transportasi hasil perkebunan kelapa yang meliputi jarak, biaya, waktu, dan sarana transportasi yang digunakan. (2) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendalakendala tersebut seperti menggunakan sarana transportasi dengan ukuran yang lebih besar dan menggunakan sampan yang digandeng dengan menggunakan pompong agar hasil perkebunan kelapa dapat terangkut semaksimal mungkin dan biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih murah.