Hubungan Persepsi Siswa tentang Empati Guru Bimbingan Konseling dengan Motivasi Siswa Mengikuti Layanan Konseling Perorangan.

Layanan konseling perorangan merupakan salah satu layanan bimbingandan konseling yang berperan penting dalam mengentaskan permasalahan siswa disekolah. Keberhasilan pelaksanaan layanan konseling perorangan dapatdipengaruhi oleh empati guru BK/ konselor. Siswa akan mempersepsi empatiyang dimiliki guru BK/ konselor. Apabila empati yang baik ditampilkan oleh guruBK/ konselor, maka siswa akan berpersepsi positif terhadap guru BK/ konselorsehingga motivasi siswa tinggi untuk mengikuti layanan konseling perorangan,begitu sebaliknya. Berdasarkan fenomena yang peneliti dapatkan di lapanganyakni di SMP Negeri 15 Padang diketahui bahwa motivasi siswa SMP N 15Padang untuk mengikuti layanan konseling perorangan berada pada kategorirendah. Hal ini dikarenakan persepsi siswa tentang empati guru BK/ konselorkurang baik. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan persepsi siswatentang empati guru BK/ konselor, (2) mendeskripsikan motivasi siswa mengikutilayanan konseling perorangan, dan (3) menguji hubungan persepsi siswa tentangempati guru BK/ konselor dengan motivasi siswa mengikuti layanan konselingperorangan di SMP Negeri 15 Padang.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif denganpendekatan deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII danVIII SMP Negeri 15 Padang yang pernah mengikuti layanan konselingperorangan yang berjumlah 144 siswa. Total sampel 59 siswa yang dipilihdengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket.Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase dan untukmelihat hubungan antara kedua variabel digunakan rumus statistic pearsonproduct moment dengan bantuan prorgam SPSS versi 20.Temuan penelitian adalah (1) persepsi siswa tentang empati guru BK/konselor berada pada kategori sedang, artinya siswa mempersepsi guru BK/konselor cukup berempati kepada siswa (2) motivasi siswa mengikuti layanankonseling perorangan berada pada kategori sedang artinya motivasi siswamengikuti layanan konseling perorangan cukup baik dan (3) terdapat hubunganyang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang empati guru BK/konselor dengan motivasi siswa mengikuti layanan konseling perorangan dengankoefisien korelasi sebesar 0,598. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yangcukup kuat antara persepsi siswa tentang empati guru bimbingan konseling/konselor dengan motivasi siswa mengikuti layanan konseling perorangan.