Kajian Analisis Biaya Penambangan Bijih Timah Menggunakan Kapal Isap Produksi Timah 17 Dengan Kapal Isap Produksi Timah 17 Kombinasi Kapal Isap Stripping Pulau 7 PT. Timah (Persero), Tbk. Unit Penambangan Laut Bangka (UPLB)

PT TIMAH (Persero), Tbk. merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibidang pertambangan timah yang terletak di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penambangan bijih timah alluvial di dasar laut dilakukan menggunakan Kapal Keruk (KK), Kapal Isap Produksi (KIP), dan Bucket Wheel Drage (BWD) serta bantuan Kapal Isap (KI) untuk stripping tanah penutup. Penambangan bijih timah lebih menekankan produksi dengan menggunakan Isap Produksi. Lapisan tanah yang terlalu tebal dan material penutup dominan lumpur mengakibatkan penggalian dengan menggunakan Kapal Isap Produksi menjadi sedikit terhambat. Hal tersebut menyebabkan penggalian menjadi kurang efisien (pemindahan tanah kecil), dan biaya operasi alat penggalian dan pencucian semakin besar. Dengan adanya kondisi tersebut, laju pemindahan tanah Kapal Isap Produksi sebesar 200 m3/jam dan target jam jalan sekitar 500 jam perbulan tidak dapat tercapai dengan baik. Maka Kapal Isap Stripping perlu difungsikan untuk membantu melakukan penggalian tanah atas yang tebal, sehingga dapat membantu kinerja Kapal Isap Produksi dalam proses penggalian. Penambangan menggunakan kombinasi kapal isap produksi dan kapal isap stripping lebih baik dari pada penambangan tanpa kombinasi. Mengkombinasikan kapal tersebut juga dapat mempengaruhi biaya operasi penambangan. Total biaya yang diperlukan untuk penambangan menggunakan kombinasi kapal dalam satu rencana kerja lebih hemat sebesar Rp. 4.819.691.312 Dengan kata lain terjadi penghematan sekitar 35 % dari biaya operasi penambangan tanpa kombinasi.