Dinamika Perusahaan Negara di Sumatera Barat: dari PJKA ke PT. KAI (Era Orde Baru Dan Reformasi) 1971- 2010.

Skripsi ini merupakan kajian tentang perusahaan kereta api yang bergerak di bidangjasa angkutan darat, dengan memilih perusahaan kereta api yang ada di Sumatera Baratsebagai objek penelitian. Kajian dalam skipsi ini mengambarkan bagaimana keberdaanperusahaan kereta api di Sumatera Barat dari tahun 1971 sampai 2010, dan bagaimankebijakan pemerintah terhadap perusahaan kereta api di daerah ini sehingga masih bisatetap eksis sampai tahun 2010. Perusahaan kereta api di Sumatera Barat sangat menarikuntuk dikaji, karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan negara yang besar,namun selalu merugi, sebagai perusahaan negara yang pernah jaya saat ini makin ditinggalkan. Studi ini bertujuan untuk memperlihatkan keberadaan perusahaan kereta apidi Sumatera Barat dari tahun 1971 sampai 2010, dan untuk mengetahui kebijakanpemerintah terhadap perkeretaapian di Sumatera Barat sehingga masih tetapa eksissamapi tahun 2010.Penelitian ini termasuk penelitian sejarah oleh sebab itu kajian mengenai DinamikaPerusahaan negara di Sumatera Barat: dari PJKA ke PT. KAI (Era Orde Baru danReformasi) 1971- 2010, dilakukan dengan menggunakan prosedur penelitian sejarahyaitu: (1) Heuristik pengumpulan data adalah melalui sumber tulisan dan lisan (2) KritikSumber, pada tahap kritik ekstern tidak dilakukan uji labor kerena arsip yang didapathanya berupa Photocopy dari data yang asli, selain itu data yang didapat intern (3)Interpretasi fakta sejarah yang didapat diklasifikasikan dan saling dihubungkan denganproses sebab akibat. (4) Historiografi.Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan perusahaan kereta api di SumateraBarat sering mengalami dinamika dalam bentuk badan usahanya. Hal itu terjadi kerenaperusahaan kereta api selalu mangalami krisis dalam keuanggan perusahaan, dan bahkanoperasional kereta api di berbagai daerah di Sumatera Barat terpaksa harus dihentikankerena perusahaan tidak mampu membiayai biaya operasional kereta api yang begitubesar, dan ditambah lagi kurangnya minat masyrakat terhadap kereta api. Untukmengatasi fenomena yang dihadapi oleh perusahaan kereta api di Sumatera Barat, makapemerintah Sumatera Bara mengambil suatu kebijakan dengan cara mengoperasikankereta api wisata, sebagai sebuah pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaankereta api, dan sebagai sebuah pertaruhan harga diri bagi Pemda Sumatera Barat, karenakereta api merupakan angkutan massal yang tertua di wilayah ini.